Derita Marbut Masjid, Rela Tidak Digaji Rawat Musala dan Masjid

Selasa, 08 Maret 2022 - 16:17 WIB
Ilustrasi marbut masjid. Foto: Istimewa
KAMPAR - Penjaga masjid atau marbut memiliki tugas menjaga dan merawat tempat ibadah, agar masyarakat dapat beribadah dengan tenang dan nyaman. Namun pengabdian mereka, belum berbanding lurus dengan kesejahteraannya.

Beberapa dari marbut ikhlas mengabdi dan semata-mata sebagai bentuk beribadah kepada-Nya. Ada pula mereka yang tidak digaji. Pun kalau ada, dengan nominal yang tidak begitu besar.

Hal ini yang dirasakan Anwar (59), marbut Masjid Istiqomah Perumahan Desa Karya Indah, Tapung, Kabupaten Kampar.





Dari menjaga masjid, Anwar menerima gaji Rp400 ribu per bulan. Jumlah tersebut bisa berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali, karena bergantung pada jumlah sedekah dari jemaah.

“Paling-paling ratusan ribu, itu juga kalo ada sedekah dari jemaah. Tapi tetap bersyukur bisa menjadi marbut di sini,” ujar Anwar menceritakan soal pengalamannya sebagai marbut, kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).

Meskipun penghasilan tidak menentu, Anwar mengaku senang menjadi marbut. Baginya, marbut bukanlah pekerjaan biasa, melainkan pengabdian dan bentuk ibadah kepada Allah.

Untuk menambah pemasukan, Anwar bekerja sampingan. Penghasilan dari pekerjaan sampingan itu pun, tergantung dari permintaan.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content