Capaian Vaksinasi Booster di Maros Masih Rendah, Ini Sebabnya
Kamis, 03 Maret 2022 - 16:05 WIB
MAROS - Capaian vaksin booster di Kabupaten Maros masih sangat rendah, karena baru berada di angka sekira 3.941 orang yang menjalani vaksinasi dosis ketiga tersebut.
"Sasaran vaksin booster di Maros ada 299.356 orang. Sementara yang divaksin baru 3.941 orang atau sekitar 1.32 persen," ujar, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dr Muhammad Yunus.
Yunus menjelaskan, rendahnya capaian booster ini diakibatkan oleh dua hal. Pertama, banyak masyarakat yang belum memenuhi syarat untuk ikut vaksin booster.
"Booster ini baru dicanangkan untuk masyarakat umum, kendalanya adalah jarak waktu antara dosis dua itu belum cukup untuk melakukan booster ," ujarnya.
Dia mengatakan, untuk melakukan vaksin booster, jarak antara dosis dua itu adalah tiga bulan. Hal ini sesuai aturan dari Kemenkes terkait jarak vaksin kedua ke booster .
"Saat ini sudah ada regulasi dari pusat. Yang sebelumnya jarak waktu vaksin dua dan booster itu enam bulan, sekarang tinggal tiga bulan saja," katanya.
Kendala lainnya, kata Yunus, masyarakat yang sudah mulai enggan untuk mengikuti vaksinasi. "Yang menjadi kendala sekarang adalah sasarannya. Vaksin siap, vaksinator siap, sasarannya kini semakin enggan ikut vaksin," tambahnya.
Ia mengatakan ada lima target yang harus dicapai oleh Dinkes Maros saat ini. Pertama kata dia, capaian vaksin dosis satu. "Kita tetap harus mengejar hingga 80 persen. Dosis kedua harus mencapai 70 persen, ditambah lagi booster, vaksin anak 6-11 tahun, dan lansia," tuturnya.
"Sasaran vaksin booster di Maros ada 299.356 orang. Sementara yang divaksin baru 3.941 orang atau sekitar 1.32 persen," ujar, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dr Muhammad Yunus.
Yunus menjelaskan, rendahnya capaian booster ini diakibatkan oleh dua hal. Pertama, banyak masyarakat yang belum memenuhi syarat untuk ikut vaksin booster.
"Booster ini baru dicanangkan untuk masyarakat umum, kendalanya adalah jarak waktu antara dosis dua itu belum cukup untuk melakukan booster ," ujarnya.
Dia mengatakan, untuk melakukan vaksin booster, jarak antara dosis dua itu adalah tiga bulan. Hal ini sesuai aturan dari Kemenkes terkait jarak vaksin kedua ke booster .
"Saat ini sudah ada regulasi dari pusat. Yang sebelumnya jarak waktu vaksin dua dan booster itu enam bulan, sekarang tinggal tiga bulan saja," katanya.
Kendala lainnya, kata Yunus, masyarakat yang sudah mulai enggan untuk mengikuti vaksinasi. "Yang menjadi kendala sekarang adalah sasarannya. Vaksin siap, vaksinator siap, sasarannya kini semakin enggan ikut vaksin," tambahnya.
Ia mengatakan ada lima target yang harus dicapai oleh Dinkes Maros saat ini. Pertama kata dia, capaian vaksin dosis satu. "Kita tetap harus mengejar hingga 80 persen. Dosis kedua harus mencapai 70 persen, ditambah lagi booster, vaksin anak 6-11 tahun, dan lansia," tuturnya.
tulis komentar anda