Perang Rusia-Ukraina, Kadin Jawa Timur Minta Pemerintah Jaga Inflasi

Senin, 28 Februari 2022 - 15:20 WIB
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto.Foto/dok
SURABAYA - Ketua Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Jawa Timur (Jatim) Adik Dwi Putranto mengimbau semua stakeholder tetap waspada dengan menjaga laju inflasi agar kinerja ekonomi Indonesia, khususnya Jatim tidak kembali terkoreksi.

Ini menyusul kemungkinan adanya kenaikan harga minyak dunia dan kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) akibat perang antara Rusia dengan Ukraina. Rusia sendiri adalah salah satu negara penghasil minyak terbesar dunia. Terkendalanya pasokan minyak dari Rusia selama perang, besar kemungkinan harga minyak dunia akan naik.

Baca juga: Gubernur Khofifah Optimistis Reog Ponorogo Lolos sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

"Sehingga ada dua alternatif yang harus dipilih oleh pemerintah. Pertama menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri atau dengan meningkatkan subsidi," kata Adik, Senin (28/2/2022).

Menurutnya, dampak langsung akibat perang Ukraina-Rusia hampir tidak ada. Sebab, nilai ekspor dan impor Jatim ke dua negara tersebut sangat kecil. "Namun ada kemungkinan kenaikan harga minyak dunia dan kenaikan nilai tukar dolar yang dikhawatirkan mempengaruhi inflasi dalam negeri. Ini karena adanya kenaikan harga berbagai komoditas dan jasa," imbuh Adik.

Lebih jauh Adik menjelaskan, selain bisa menyebabkan kenaikan harga minyak dunia, perang Rusia dan Ukraina ini juga diperkirakan mengakibatkan naiknya nilai tukar USD terhadap rupiah. Sebab masyarakat dunia berpotensi membeli dolar. "Pantauan saya posisi rupiah masih kuat. Semoga saja rupiah tetap perkasa dan tidak mengalami gejolak," jelasnya.
(msd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content