Pastikan Penerapan Protokol Kesehatan, Emil Tinjau Pasar Tradisional
Sabtu, 13 Juni 2020 - 18:19 WIB
SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak meninjau Pasar Gunung Anyar dan Nambangan, Surabaya, Sabtu (13/6/2020).
Peninjauan dilakukan untuk mengecek dan memastikan pelaksanaan protokol kesehatan yang diterapkan di dalam pasar tradisional. (Baca juga: Khofifah Dorong Pasar Tradisional Terapkan Ganjil Genap )
Emil didampingi Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Surabaya Kemas A Halim, Emil melihat secara dekat kedua pasar tradisional tersebut. Pertama, melihat Pasar Gunung Anyar dan kedua di Pasar Nambangan, Kenjeran, Surabaya.
Di sela-sela kunjungannya, Emil menyampaikan kesadaran para pedagang dan pengelola pasar. Mereka telah melakukan protokol kesehatan dengan ketat. “Ternyata para pedagang di pasar tradisional ini sudah mengenakan masker, bahkan di setiap baris lapak juga disediakan tempat cuci tangan,” kata Emil.
Mantan Bupati Trenggalek ini menjelaskan, keterlibatan aparat perlindungan masyarakat (linmas) terbukti efektif ikut mengontrol para pembeli.
Caranya, dengan melakukan pengecekan suhu tubuh lewat thermal gun dan memastikan tiap pembeli mengenakan masker. “Saat pedagangnya sudah tertib menerapkan protokol kesehatan, kadang justru pembelinya yang tidak mengenakan masker. Maka ini yang harus terus kami pastikan,” kata dia.
Menurut Emil, penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional menjadi salah satu perhatian penting pemerintah. Utamanya, untuk mencegah dan meminimalisir risiko penyebaran COVID-19 di pasar dan memastikan pasar tradisional bisa terus beroperasi. Apalagi, pasar merupakan salah satu tulang punggung ekonomi rakyat. “Kami cukup optimis, bahwa aktifitas ekonomi masyarakat di pasar akan bisa terus berlangsung,” kata dia.
Sementara itu, Ketua APPSI Surabaya Kemas A Halim mengatakan, semua protokol kesehatan telah diupayakan untuk bisa diterapkan di setiap pasar tradisional. Mulai dari pemakaian masker, sarung tangan, face shield, pengecekan suhu tubuh, ataupun penyediaan tempat cuci tangan dengan sabun.
“Harapannya ini akan bisa terus kami maksimalkan. Sehingga semua bisa terus sehat baik pedagang maupun pembelinya. Karenanya, pasar tradisional harus berani melawan COVID-19 dengan bergotong royong semua pihak,” kata dia.
Lihat Juga: Misa Natal di Gereja Katedral Tetap Terapkan Prokes Covid-19, Jemaat Dibatasi 2.500 Orang
Peninjauan dilakukan untuk mengecek dan memastikan pelaksanaan protokol kesehatan yang diterapkan di dalam pasar tradisional. (Baca juga: Khofifah Dorong Pasar Tradisional Terapkan Ganjil Genap )
Emil didampingi Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Surabaya Kemas A Halim, Emil melihat secara dekat kedua pasar tradisional tersebut. Pertama, melihat Pasar Gunung Anyar dan kedua di Pasar Nambangan, Kenjeran, Surabaya.
Di sela-sela kunjungannya, Emil menyampaikan kesadaran para pedagang dan pengelola pasar. Mereka telah melakukan protokol kesehatan dengan ketat. “Ternyata para pedagang di pasar tradisional ini sudah mengenakan masker, bahkan di setiap baris lapak juga disediakan tempat cuci tangan,” kata Emil.
Mantan Bupati Trenggalek ini menjelaskan, keterlibatan aparat perlindungan masyarakat (linmas) terbukti efektif ikut mengontrol para pembeli.
Caranya, dengan melakukan pengecekan suhu tubuh lewat thermal gun dan memastikan tiap pembeli mengenakan masker. “Saat pedagangnya sudah tertib menerapkan protokol kesehatan, kadang justru pembelinya yang tidak mengenakan masker. Maka ini yang harus terus kami pastikan,” kata dia.
Menurut Emil, penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional menjadi salah satu perhatian penting pemerintah. Utamanya, untuk mencegah dan meminimalisir risiko penyebaran COVID-19 di pasar dan memastikan pasar tradisional bisa terus beroperasi. Apalagi, pasar merupakan salah satu tulang punggung ekonomi rakyat. “Kami cukup optimis, bahwa aktifitas ekonomi masyarakat di pasar akan bisa terus berlangsung,” kata dia.
Sementara itu, Ketua APPSI Surabaya Kemas A Halim mengatakan, semua protokol kesehatan telah diupayakan untuk bisa diterapkan di setiap pasar tradisional. Mulai dari pemakaian masker, sarung tangan, face shield, pengecekan suhu tubuh, ataupun penyediaan tempat cuci tangan dengan sabun.
“Harapannya ini akan bisa terus kami maksimalkan. Sehingga semua bisa terus sehat baik pedagang maupun pembelinya. Karenanya, pasar tradisional harus berani melawan COVID-19 dengan bergotong royong semua pihak,” kata dia.
Lihat Juga: Misa Natal di Gereja Katedral Tetap Terapkan Prokes Covid-19, Jemaat Dibatasi 2.500 Orang
(nth)
tulis komentar anda