Cegah Tragedi Ritual Kanuragan di Pantai Payangan Terulang, Khofifah Ingatkan Soal Legalitas
Selasa, 15 Februari 2022 - 06:03 WIB
Baca juga: 13 Orang Tewas saat Ritual di Pantai Payangan Jember, Pemilik Padepokan Segera Diperiksa
“Jadi laut pantai selatan yang ada di Jember ini memang memiliki potensi ombak yang tinggi. Ibu Gubernur sebelumnya juga sudah mengingatkan resiko tinggi bahaya gelombang tinggi ini. Kami pun sudah melakukan upaya mitigasi diantaranya dengan menggelar apel kesiapsiagaan serta sosialisasi mitigasi bencana,” katanya.
Selain mengeluarkan surat edaran tersebut, Pemkab Jember juga berencana mengajak masyarakat terutama yang ada di sekitar pantai sebagai relawan penjaga atau penyelamat pantai.
“Jadi para relawan ini tugasnya ikut mengingatkan masyarakat yang datang ke pantai agar berhati-hati terhadap ombak tinggi. Sekaligus nanti bisa dilatih ikut mengamankan dan menyelamatkan seperti tim SAR bila ada wisatawan atau warga yang misal terseret ombak,” pungkasnya.
Diketahui, sebanyak 11 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan 13 korban ditemukan selamat setelah terseret arus laut ketika menggelar ritual di pesisir Pantai Payangan Kabupaten Jember, pada Minggu (12/2/2022) dini hari. Sebelumnya, rombongan dari Padepokan Tunggal Jati Nusantara tersebut datang ke Pantai Payangan menggunakan minibus.
Kemudian mereka melakukan ritual di tepi pantai. Sebenarnya, mereka sudah diingatkan oleh pengelola untuk tidak ke laut dikarenakan ombak besar. Sayang, larangan itu tidak dihiraukan. Ke-24 orang tersebut kemudian terseret arus air laut yang datang secara tiba-tiba.
Lihat Juga: Sertijab Pj Gubernur Jatim, Khofifah Yakin Adhy Karyono Akan Jaga Keberlanjutan Pembangunan Jatim
“Jadi laut pantai selatan yang ada di Jember ini memang memiliki potensi ombak yang tinggi. Ibu Gubernur sebelumnya juga sudah mengingatkan resiko tinggi bahaya gelombang tinggi ini. Kami pun sudah melakukan upaya mitigasi diantaranya dengan menggelar apel kesiapsiagaan serta sosialisasi mitigasi bencana,” katanya.
Selain mengeluarkan surat edaran tersebut, Pemkab Jember juga berencana mengajak masyarakat terutama yang ada di sekitar pantai sebagai relawan penjaga atau penyelamat pantai.
“Jadi para relawan ini tugasnya ikut mengingatkan masyarakat yang datang ke pantai agar berhati-hati terhadap ombak tinggi. Sekaligus nanti bisa dilatih ikut mengamankan dan menyelamatkan seperti tim SAR bila ada wisatawan atau warga yang misal terseret ombak,” pungkasnya.
Diketahui, sebanyak 11 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan 13 korban ditemukan selamat setelah terseret arus laut ketika menggelar ritual di pesisir Pantai Payangan Kabupaten Jember, pada Minggu (12/2/2022) dini hari. Sebelumnya, rombongan dari Padepokan Tunggal Jati Nusantara tersebut datang ke Pantai Payangan menggunakan minibus.
Kemudian mereka melakukan ritual di tepi pantai. Sebenarnya, mereka sudah diingatkan oleh pengelola untuk tidak ke laut dikarenakan ombak besar. Sayang, larangan itu tidak dihiraukan. Ke-24 orang tersebut kemudian terseret arus air laut yang datang secara tiba-tiba.
Lihat Juga: Sertijab Pj Gubernur Jatim, Khofifah Yakin Adhy Karyono Akan Jaga Keberlanjutan Pembangunan Jatim
(msd)
tulis komentar anda