Korsleting Listrik, Dapur Gereja Bethany Mojokerto Terbakar
Kamis, 23 April 2020 - 19:00 WIB
MOJOKERTO - Kebakaran melanda Gereja Bethany Indonesia, di Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, ludes dilalap api. Diduga, kebakaran tersebut akibat korsleting listrik.
Informasi yang dihimpun di lokasi, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 14.50 WIB. Api kali pertama diketahui oleh Nadin, cucu pendeta Nurti. Awalnya, dia mendengar suara letusan dari dapur gereja.
"Tadi saya kaget ada bunyi seperti letusan, ternyata lampu di dapur. Terus keluar api-api git. Saya langsung bangunkan nenek di kamar. Soalnya api makin besar," kata Nadin saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Kamis (23/4/2020).
Mendengar laporan cucunya, pendeta Nurti sontak beranjak dari tempat tidurnya. Saat mengecek ke dapur gereja, ia sudah mendapati api berkobar dengan begitu hebat. Sontak ia pun langsung berteriak meminta tolong.
Warga yang mengetahui hal itu, langsung bahu membahu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Beruntung, api bisa dijinakan dengan cepat, sehingga tidak merembet ke bangunan utama. Kendati seluruh bangunan dapur sudah luluh lantah akibat amukan si jago merah.
Kepada awak media, pendeta berusia 66 tahun itu mengatakan, kebakaran dapur Gereja Bethany Indonesia itu diduga akibat korsleting arus listrik. Itu sesuai dengan keterangan cucu Nurti yang melihat percikan api di bagian lampu dapur.
"Lampu di belakang, yang ada di dapur korslet. Akhirnya api merantak kemana-mana. Saat kejadian itu saya sedang tidur di kamar," kata pendeta Nurti.
Sementara itu, hingga pukul 17.00 WIB, sejumlah petugas pemadam kebakaran (PMK) Mojokerto, masih berada di lokasi kejadian. Petugas masih melakukan pembasahan di area yang terbakar. Akibat kebakaran itu, Gereja Bethany Indonesia mengalami kerugian hingga Rp50 juta.
Informasi yang dihimpun di lokasi, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 14.50 WIB. Api kali pertama diketahui oleh Nadin, cucu pendeta Nurti. Awalnya, dia mendengar suara letusan dari dapur gereja.
"Tadi saya kaget ada bunyi seperti letusan, ternyata lampu di dapur. Terus keluar api-api git. Saya langsung bangunkan nenek di kamar. Soalnya api makin besar," kata Nadin saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Kamis (23/4/2020).
Mendengar laporan cucunya, pendeta Nurti sontak beranjak dari tempat tidurnya. Saat mengecek ke dapur gereja, ia sudah mendapati api berkobar dengan begitu hebat. Sontak ia pun langsung berteriak meminta tolong.
Warga yang mengetahui hal itu, langsung bahu membahu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Beruntung, api bisa dijinakan dengan cepat, sehingga tidak merembet ke bangunan utama. Kendati seluruh bangunan dapur sudah luluh lantah akibat amukan si jago merah.
Kepada awak media, pendeta berusia 66 tahun itu mengatakan, kebakaran dapur Gereja Bethany Indonesia itu diduga akibat korsleting arus listrik. Itu sesuai dengan keterangan cucu Nurti yang melihat percikan api di bagian lampu dapur.
"Lampu di belakang, yang ada di dapur korslet. Akhirnya api merantak kemana-mana. Saat kejadian itu saya sedang tidur di kamar," kata pendeta Nurti.
Sementara itu, hingga pukul 17.00 WIB, sejumlah petugas pemadam kebakaran (PMK) Mojokerto, masih berada di lokasi kejadian. Petugas masih melakukan pembasahan di area yang terbakar. Akibat kebakaran itu, Gereja Bethany Indonesia mengalami kerugian hingga Rp50 juta.
(nth)
tulis komentar anda