Gubernur Sulsel Minta Kepala Daerah Perhatikan Pekerja Dirumahkan dan PHK
Kamis, 23 April 2020 - 18:47 WIB
SINJAI - Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, meminta kepala daerah memberikan perhatian kepada para pekerja yang dirumahkan maupun pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi virus corona alias covid-19. Mereka berpotensi menjadi orang miskin baru dan memperparah kesenjangan sosial.
"Kita harus antisipasi ke depannya. Kita bisa lihat sekarang ini, hampir enam juta orang yang dirumahkan, itu akan menjadi orang miskin baru. Ditambah lagi pendapatan menjadi nol karena dampak corona dan ditakutkan akan terjadi kesenjangan sosial,” kata Gubernur Nurdin, dalam kunjungannya ke Kabupaten Sinjai, Kamis (23/4/2020).
Pada kesempatan itu, Gubernur Nurdin juga menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa, dalam melawan covid-19. "Sinjai sampai saat ini mampu menekan angka Covid-19. Kita tidak ada yang saling menyalahkan tapi kita harus saling mendukung," ujarnya.
Disampaikannya pula, percepatan memutus mata rantai penularan virus mematikan ini merupakan cara terbaik agar segera kembali pada kehidupan normal. "Bagaimana kita melakukan pemutusan mata rantai ini, ya jadi memang saya kira kita semua harus kompak, Pak Dandim, Kapolres, Kajari dan semuanya," ucap Gubernur Nurdin.
Ia juga berharap apa yang menjadi perintah Menteri Agama untuk memindahkan tempat beribadah ke rumah, termasuk Salat Tarawih selama bulan Ramadhan ini. "Kita tegas menjalankan apa yang menjadi perintah Menteri Agama. Mudah-mudahan bulan suci Ramadhan ini memberikan berkah kepada kita semua, dan kita bisa selesaikan masalah ini,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa, menjelaskan langkah-langkah untuk memutuskan mata rantai covid-19 ini dengan betul-betul melakukan screening di semua perbatasan. Bahkan semua kapal yang keluar masuk dilaporkan kepada pihak terkait untuk diawasi.
"Setiap ada kapal yang merapat kami selalu melaporkan kepada Syahbandar. Kami juga membeli hasil pertanian masyarakat untuk diserahkan ke masyarakat, dan kami membebaskan pajak bagi pengusaha kecil selama bulan Ramadhan," tutupnya.
"Kita harus antisipasi ke depannya. Kita bisa lihat sekarang ini, hampir enam juta orang yang dirumahkan, itu akan menjadi orang miskin baru. Ditambah lagi pendapatan menjadi nol karena dampak corona dan ditakutkan akan terjadi kesenjangan sosial,” kata Gubernur Nurdin, dalam kunjungannya ke Kabupaten Sinjai, Kamis (23/4/2020).
Pada kesempatan itu, Gubernur Nurdin juga menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa, dalam melawan covid-19. "Sinjai sampai saat ini mampu menekan angka Covid-19. Kita tidak ada yang saling menyalahkan tapi kita harus saling mendukung," ujarnya.
Disampaikannya pula, percepatan memutus mata rantai penularan virus mematikan ini merupakan cara terbaik agar segera kembali pada kehidupan normal. "Bagaimana kita melakukan pemutusan mata rantai ini, ya jadi memang saya kira kita semua harus kompak, Pak Dandim, Kapolres, Kajari dan semuanya," ucap Gubernur Nurdin.
Ia juga berharap apa yang menjadi perintah Menteri Agama untuk memindahkan tempat beribadah ke rumah, termasuk Salat Tarawih selama bulan Ramadhan ini. "Kita tegas menjalankan apa yang menjadi perintah Menteri Agama. Mudah-mudahan bulan suci Ramadhan ini memberikan berkah kepada kita semua, dan kita bisa selesaikan masalah ini,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa, menjelaskan langkah-langkah untuk memutuskan mata rantai covid-19 ini dengan betul-betul melakukan screening di semua perbatasan. Bahkan semua kapal yang keluar masuk dilaporkan kepada pihak terkait untuk diawasi.
"Setiap ada kapal yang merapat kami selalu melaporkan kepada Syahbandar. Kami juga membeli hasil pertanian masyarakat untuk diserahkan ke masyarakat, dan kami membebaskan pajak bagi pengusaha kecil selama bulan Ramadhan," tutupnya.
(tri)
tulis komentar anda