Kisah Istri Cantik Intel CIA Bertemu Bung Karno, Berujung Pembebasan Allen Pope
Rabu, 02 Februari 2022 - 00:41 WIB
Penangkapan Allen Pope sebagai agen CIA langsung dilaporkan Jakarta. Namun Pemerintahan Soekarno tidak segera mengumumkan dengan pertimbangan operasi Morotai masih perlu dirahasiakan.
Pengadilan Indonesia, kemudian menjatuhi vonis hukuman mati kepada Allen Pope dan hukuman 15 tahun penjara kepada Harry Rantung. Pemerintah Amerika Serikat langsung turun tangan.
Amerika Serikat berusaha keras melobi Bung Karno agar vonis mati terhadap Allen Pope, dibatalkan. Jaksa Agung Amerika Serikat, Robert Kennedy bahkan diutus ke Jakarta menemui Bung Karno. Kennedy membawa surat Presiden Dwight D. Eisenhower yang intinya meminta kebijaksanaan Presiden Soekarno, agar Allan Pope bebas.
Istri Allen yang cantik juga diterbangkan dari Amerika untuk secara khusus menemui Bung Karno. Dalam buku "Siasat Jitu Intel Dunia" menyebut: Konon, Bung Karno menerima dengan penuh keramahan. Kekaguman Bung Karno kepada wanita cantik, dimanfaatkan Amerika.
Pada Februari 1962, jelang subuh. Sejumlah anggota CPM bersenjata lengkap membawa terpidana Allen Pope dan Harry Rantung. Sebelumnya anggota CPM meminta Allan mengemasi barang-barang pribadinya. Sedangkan Rantung diperintahkan ikut tanpa membawa apa-apa.
Keduanya dinaikkan ke dalam kendaraan Panser yang melaju kencang tanpa ada percakapan. Setengah jam kemudian Panser berhenti, dan keduanya tahu sedang berada di Bandara Kemayoran. Beberapa pejabat Amerika Serikat di Indonesia sudah menunggu di pintu VIP.
Terlihat pesawat Constellation yang tengah bersiap tinggal landas. Mata Allen Pope berkaca-kaca. Ia memeluk Harry Rantung. Pemerintah Soekarno telah membebaskannya. "Pasti kita akan jumpa lagi," kata Harry Rantung menirukan Allen Pope.
Allen Pope saat itu juga terbang bebas kembali ke Amerika Serikat. Beberapa tahun kemudian Harry Rantung menerima undangan dari Allen Pope yang bekerja di sebuah perusahaan penerbangan di California.
Lihat Juga: Kisah Kitab Kuno Nagarakretagama Deskripsikan Kerajaan Besar yang Berkuasa di Pulau Jawa
Pengadilan Indonesia, kemudian menjatuhi vonis hukuman mati kepada Allen Pope dan hukuman 15 tahun penjara kepada Harry Rantung. Pemerintah Amerika Serikat langsung turun tangan.
Amerika Serikat berusaha keras melobi Bung Karno agar vonis mati terhadap Allen Pope, dibatalkan. Jaksa Agung Amerika Serikat, Robert Kennedy bahkan diutus ke Jakarta menemui Bung Karno. Kennedy membawa surat Presiden Dwight D. Eisenhower yang intinya meminta kebijaksanaan Presiden Soekarno, agar Allan Pope bebas.
Baca Juga
Istri Allen yang cantik juga diterbangkan dari Amerika untuk secara khusus menemui Bung Karno. Dalam buku "Siasat Jitu Intel Dunia" menyebut: Konon, Bung Karno menerima dengan penuh keramahan. Kekaguman Bung Karno kepada wanita cantik, dimanfaatkan Amerika.
Pada Februari 1962, jelang subuh. Sejumlah anggota CPM bersenjata lengkap membawa terpidana Allen Pope dan Harry Rantung. Sebelumnya anggota CPM meminta Allan mengemasi barang-barang pribadinya. Sedangkan Rantung diperintahkan ikut tanpa membawa apa-apa.
Keduanya dinaikkan ke dalam kendaraan Panser yang melaju kencang tanpa ada percakapan. Setengah jam kemudian Panser berhenti, dan keduanya tahu sedang berada di Bandara Kemayoran. Beberapa pejabat Amerika Serikat di Indonesia sudah menunggu di pintu VIP.
Terlihat pesawat Constellation yang tengah bersiap tinggal landas. Mata Allen Pope berkaca-kaca. Ia memeluk Harry Rantung. Pemerintah Soekarno telah membebaskannya. "Pasti kita akan jumpa lagi," kata Harry Rantung menirukan Allen Pope.
Allen Pope saat itu juga terbang bebas kembali ke Amerika Serikat. Beberapa tahun kemudian Harry Rantung menerima undangan dari Allen Pope yang bekerja di sebuah perusahaan penerbangan di California.
Lihat Juga: Kisah Kitab Kuno Nagarakretagama Deskripsikan Kerajaan Besar yang Berkuasa di Pulau Jawa
(eyt)
tulis komentar anda