Tangis Histeris Pecah saat 5 Jenazah Korban Tewas di Kapal Tongkang Kopra Ditandu
Senin, 24 Januari 2022 - 16:48 WIB
Keluarga korban menangis dan memeluk polisi yang mendampingi saat kedatangan lima jenazah korban tewas di kapal tongkang kopra di Tanjung Jabung Timur, Jambi. Foto/iNews TV/Hendri Rosta
TANJUNG JABUNG TIMUR - Tangis histeris keluarga pecah saat pemakaman lima warga Nipah Panjang, Tanjung Jabung Timur, Jambi yang tewas di dalam lambung kapal tongkang Kurnia XXI Jambi bermuatan kelapa kopra.
Tewasnya kelima korban menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga. Istri, anak dan ayah dan kerabat tak kuasa menahan tangis kesedihan.
Saat lima jenazah ditandu untuk dibawa ke pemakaman setempat, beberapa istri dan keluarga korban yang masih syok mendadak pingsan.
Tragedi yang menyebabkan kelima korban tewas di kapal tongkang milik PT Kurnia Tunggal diduga disebabkan karena menghirup gas beracun. Polres Tanjung Jabung Timur saat ini masih terus melakukan penyelidikan.
"Petugas masih menyelidiki penyebab pastinya tewasnya lima orang warga Nipah Panjang di dalam lambung kapal tongkang," kata Kapolres Tanjung Jabung Timur, AKBP Andi Ichsan, Senin (24/1/2022).
Pasca peristiwa naas ini, keluarga korban berharap pihak perusahaan tidak lari dari tanggung jawab. Hal itu mengingat yang menjadi korban merupakan tulang punggung keluarga.
Tewasnya kelima korban menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga. Istri, anak dan ayah dan kerabat tak kuasa menahan tangis kesedihan.
Saat lima jenazah ditandu untuk dibawa ke pemakaman setempat, beberapa istri dan keluarga korban yang masih syok mendadak pingsan.
Baca Juga
Tragedi yang menyebabkan kelima korban tewas di kapal tongkang milik PT Kurnia Tunggal diduga disebabkan karena menghirup gas beracun. Polres Tanjung Jabung Timur saat ini masih terus melakukan penyelidikan.
"Petugas masih menyelidiki penyebab pastinya tewasnya lima orang warga Nipah Panjang di dalam lambung kapal tongkang," kata Kapolres Tanjung Jabung Timur, AKBP Andi Ichsan, Senin (24/1/2022).
Pasca peristiwa naas ini, keluarga korban berharap pihak perusahaan tidak lari dari tanggung jawab. Hal itu mengingat yang menjadi korban merupakan tulang punggung keluarga.
(shf)
tulis komentar anda