Pemprov Evaluasi Pembatasan Mikro di 6 Kelurahan, Begini Hasilnya
Rabu, 10 Juni 2020 - 18:44 WIB
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat mengevaluasi pelaksanaan pembatasan sosial skala mikro (PSBM) di enam desa/kelurahan berstatus kritis COVID-19.
Wakil Sekretaris dan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani mengatakan, kenam desa tersebut tersebar di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang, Kota Tasikmalaya, Kota Cimahi dan Kota Bogor.
"Enam daerah (desa/kelurahan) ini merupakan pilot project untuk pelaksanaan PSBM," ujar Berli dalam konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (10/6/2020).
(Baca: 51 OTG dan ODP di Majalengka Jadi Target Swab Test Massal)
Dalam PSBM, fokus utama yang dilakukan melokalisasi dan melacak kontak pasien terkonfirmasi positif di desa berstatus kritis untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Penanganan berskala mikro tersebut dilakukan melalui isolasi intensif selama 14 hari.
Menurut Berli, setelah update tracing dan sosialisasi, langkah lanjutannya adalah pelaksanaan swab test . Selain itu, didirikan pula dapur umum dan distribusi alat kesehatan bagi warga yang menjalani isolasi.
Berli memaparkan, PSBM di Kabupaten Bandung Barat dilaksanakan di Desa Tanimulya. Tahap update tracing dan sosialisasi digelar pada 1 Juni 2020, sedangkan swab test pada 2 Juni 2020 dengan sasaran 291 orang.
Hasil swab test yang diumumkan pada 6 Juni 2020 yaitu 286 orang negatif, 0 positif, dan 4 tidak ada sampel. Jarak kontak antara ke-291 orang dengan pasien terkonfirmadi positif sudah lebih dari 14 hari.
"Dengan mempertimbangkan hasil tersebut, PSBM di Desa Tanimulya dinyatakan selesai dan tidak perlu dilakukan pemantauan masa isolasi, termasuk swab test kedua," ujar Berli.
Wakil Sekretaris dan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani mengatakan, kenam desa tersebut tersebar di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang, Kota Tasikmalaya, Kota Cimahi dan Kota Bogor.
"Enam daerah (desa/kelurahan) ini merupakan pilot project untuk pelaksanaan PSBM," ujar Berli dalam konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (10/6/2020).
(Baca: 51 OTG dan ODP di Majalengka Jadi Target Swab Test Massal)
Dalam PSBM, fokus utama yang dilakukan melokalisasi dan melacak kontak pasien terkonfirmasi positif di desa berstatus kritis untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Penanganan berskala mikro tersebut dilakukan melalui isolasi intensif selama 14 hari.
Menurut Berli, setelah update tracing dan sosialisasi, langkah lanjutannya adalah pelaksanaan swab test . Selain itu, didirikan pula dapur umum dan distribusi alat kesehatan bagi warga yang menjalani isolasi.
Berli memaparkan, PSBM di Kabupaten Bandung Barat dilaksanakan di Desa Tanimulya. Tahap update tracing dan sosialisasi digelar pada 1 Juni 2020, sedangkan swab test pada 2 Juni 2020 dengan sasaran 291 orang.
Hasil swab test yang diumumkan pada 6 Juni 2020 yaitu 286 orang negatif, 0 positif, dan 4 tidak ada sampel. Jarak kontak antara ke-291 orang dengan pasien terkonfirmadi positif sudah lebih dari 14 hari.
"Dengan mempertimbangkan hasil tersebut, PSBM di Desa Tanimulya dinyatakan selesai dan tidak perlu dilakukan pemantauan masa isolasi, termasuk swab test kedua," ujar Berli.
tulis komentar anda