Risiko Tinggi, Sektor Pendidikan Dibuka Terakhir di Era New Normal
Rabu, 10 Juni 2020 - 15:47 WIB
JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 , Doni Monardo, menyatakan bahwa pendidikan menjadi sektor terakhir yang dibuka di era new normal lantaran memiliki risiko tinggi. Seperti diketahui pemerintah secara bertahap telah membuka beberapa sektor saat dimulainya era new normal di beberapa daerah.
“Adapun pendidikan karena risikonya tinggi adalah bagian terakhir,” ujar Doni saat memberikan penjelasan penanganan COVID-19 di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan beberapa sektor ekonomi sudah mulai dibuka. Utamanya, sektor-sektor dengan risiko yang sangat rendah.
“Ini tahapan-tahapan Bapak Presiden sudah kita lakukan. Mulai dari daerah yang tidak ada kasus. Kemudian 9 sektor di bidang ekonomi yang risikonya sangat rendah. Kemudian daerah yang risikonya juga rendah warna kuning,” tuturnya.
Doni memastikan bahwa langkah yang diambil Gugus Tugas dilakukan secara hati-hati. Dia menambahkan bahwa penanganan kesehatan dan ekonomi dilakukan secara pararel.
“Nah langkah-langkah ini lah yang kami lakukan secara paralel. Karena apa? karena ternyata jumlah masyarakat yang kehilangan pekerjaan juga semakin banyak Bapak Presiden. Jadi kami mencoba untuk merangkum, merumuskan sebuah program sehingga paralel agar tidak terpapar COVID-19 tetapi juga tidak terkapar PHK,” paparnya.
“Adapun pendidikan karena risikonya tinggi adalah bagian terakhir,” ujar Doni saat memberikan penjelasan penanganan COVID-19 di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan beberapa sektor ekonomi sudah mulai dibuka. Utamanya, sektor-sektor dengan risiko yang sangat rendah.
“Ini tahapan-tahapan Bapak Presiden sudah kita lakukan. Mulai dari daerah yang tidak ada kasus. Kemudian 9 sektor di bidang ekonomi yang risikonya sangat rendah. Kemudian daerah yang risikonya juga rendah warna kuning,” tuturnya.
Doni memastikan bahwa langkah yang diambil Gugus Tugas dilakukan secara hati-hati. Dia menambahkan bahwa penanganan kesehatan dan ekonomi dilakukan secara pararel.
“Nah langkah-langkah ini lah yang kami lakukan secara paralel. Karena apa? karena ternyata jumlah masyarakat yang kehilangan pekerjaan juga semakin banyak Bapak Presiden. Jadi kami mencoba untuk merangkum, merumuskan sebuah program sehingga paralel agar tidak terpapar COVID-19 tetapi juga tidak terkapar PHK,” paparnya.
(tri)
tulis komentar anda