Warga Pangkep Dilatih Pengolahan Ikan Bandeng Tanpa Duri
Selasa, 28 Desember 2021 - 13:03 WIB
PANGKEP - Warga di Desa Tamangapa, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep dilatih Pengolahan Ikan Bandeng tanpa duri dan Strategi pemasaran untuk peningkatan penjualan.
Pelatihan tersebut digelar Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia melalui Tim Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)
Ketua Tim Kasmawati mengatakan, kegiatan ini melibatkan dua mahasiswa S1 Program Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan 20 orang anggota kelompok wanita tambak Talaswati.
Dirinya menjelaskan, Kabupaten Pangkajenne Kepulauan (Pangkep), merupakan wilayah yang memiliki panjang garis pantai 45 km. Desa Tamangapa kata dia, merupakan salah satu desa yang terletak di Pangkep, di mana merupakan wilayah pesisir yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya sebagai petani tambak .
"Ikan Bandeng yang merupakan primadona budidaya tambak , selama ini di jual dalam bentuk komoditi (utuh), padahal untuk meningkatkan nilai jual yaitu dengan cara diversifikasi olahan di antaranya ikan bandeng tanpa duri yang biasa di kenal dengan BATAR," kata dia.
Dirinya menjelaskan, kelemahan utama Ikan Bandeng adalah durinya yang sangat banyak, yang terdapat diseluruh tubuh ikan. Sehingga kata dia, menyulitkan dalam konsumsinya padahal ikan bandeng mengandung nilai gizi yang tinggi.
"Agar nilai jual ikan bandeng tinggi, dan meningkatkan konsumsi ikan masyarakat terutama anak-anak dan remaja maka dilakukan pelatihan pengolahan ikan bandeng tanpa duri serta tehnik pemasaran secara online," tandasnya.
Pada pelatihan ini Kasmawati memberikan pelatihan cara memilih ikan bandeng segar dan tidak berbau lumpur, cara mengeluarkan duri ikan bandeng dengan menggunakan pinset, tehnik pengemasan serta cara mempromosikan/menjual dengan menggunakan Hp yaitu tehnik pengambilan gambar, fosting dan isi konten-konten yang menggugah konsumen agar tertarik memesan, membeli dan mengkonsumsi ikan bandeng tanpa duri.
Kepala Desa Tamangapa Muhammad Ilyas senang menyaksikan antusias warganya mengikuti pelatihan ini, dan berharap kegiatan semacam ini lebih sering dilakukan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan bagi kelompok tani.
Lihat Juga: Manfaatkan Limbah Duri Bandeng, 2 Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Gresik Bisa Lulus Tanpa Skripsi
Pelatihan tersebut digelar Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia melalui Tim Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)
Ketua Tim Kasmawati mengatakan, kegiatan ini melibatkan dua mahasiswa S1 Program Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan 20 orang anggota kelompok wanita tambak Talaswati.
Dirinya menjelaskan, Kabupaten Pangkajenne Kepulauan (Pangkep), merupakan wilayah yang memiliki panjang garis pantai 45 km. Desa Tamangapa kata dia, merupakan salah satu desa yang terletak di Pangkep, di mana merupakan wilayah pesisir yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya sebagai petani tambak .
"Ikan Bandeng yang merupakan primadona budidaya tambak , selama ini di jual dalam bentuk komoditi (utuh), padahal untuk meningkatkan nilai jual yaitu dengan cara diversifikasi olahan di antaranya ikan bandeng tanpa duri yang biasa di kenal dengan BATAR," kata dia.
Dirinya menjelaskan, kelemahan utama Ikan Bandeng adalah durinya yang sangat banyak, yang terdapat diseluruh tubuh ikan. Sehingga kata dia, menyulitkan dalam konsumsinya padahal ikan bandeng mengandung nilai gizi yang tinggi.
"Agar nilai jual ikan bandeng tinggi, dan meningkatkan konsumsi ikan masyarakat terutama anak-anak dan remaja maka dilakukan pelatihan pengolahan ikan bandeng tanpa duri serta tehnik pemasaran secara online," tandasnya.
Pada pelatihan ini Kasmawati memberikan pelatihan cara memilih ikan bandeng segar dan tidak berbau lumpur, cara mengeluarkan duri ikan bandeng dengan menggunakan pinset, tehnik pengemasan serta cara mempromosikan/menjual dengan menggunakan Hp yaitu tehnik pengambilan gambar, fosting dan isi konten-konten yang menggugah konsumen agar tertarik memesan, membeli dan mengkonsumsi ikan bandeng tanpa duri.
Kepala Desa Tamangapa Muhammad Ilyas senang menyaksikan antusias warganya mengikuti pelatihan ini, dan berharap kegiatan semacam ini lebih sering dilakukan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan bagi kelompok tani.
Lihat Juga: Manfaatkan Limbah Duri Bandeng, 2 Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Gresik Bisa Lulus Tanpa Skripsi
(agn)
tulis komentar anda