Harganya Rp184,1 T, tapi Kapal Induk AS Ini Sistem Peluncurnya Ngadat
Selasa, 09 Juni 2020 - 13:42 WIB
WASHINGTON - Kapal induk terbaru Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), USS Gerald Rudolph Ford, mengalami kegagalan pada sistem peluncuran elektromagnetik, pada pekan lalu.
Insiden memalukan ini menjadi indikasi terbaru bahwa kapal seharga USD13,2 miliar (lebih dari Rp184,1 triliun) tersebut masih bermasalah dengan teknologi mutakhir saat menjalani uji coba di laut. USS Gerald R. Ford dilengkapi dua reaktor nuklir.
Sistem peluncuran elektromagnetik pada USS Gerald R. Ford—yang mendorong pesawat tempur dari geladak ke langit—mengalami "went down" pada 2 Juni tepat sebelum peluncuran pesawat yang dijadwalkan. Demikian pengumuman Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Minggu malam.
"Kegagalan sistem (peluncuran elektromagnetik), yang dibangun oleh General Atomics, membatasi operasi penerbangan sampai batas tertentu," lanjut pernyataan tersebut, yang dilansir Bloomberg, Selasa (9/6/2020).
Dokumen internal Angkatan Laut mengatakan belum ada akar penyebab masalah tersebut yang ditemukan.
Berselang beberapa hari setelah insiden itu, Angkatan Laut Amerika mengatakan, pihaknya menemukan solusi untuk masalah peluncuran yang dikenal sebagai sistem ketapel tersebut dan jet tempur dapat melanjutkan operasi penerbangan pada hari Minggu.
"Para kru yang didukung oleh tim ahli mengembangkan metode alternatif untuk meluncurkan sayap udara kemarin," kata Kapten Danny Hernandez, juru bicara Angkatan Laut, dalam sebuah pernyataan.
"Setiap tindakan korektif akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa ketika (USS Gerald R) Ford memasuki armada setelah pengujian operasional siap untuk mendukung operasi," ujarnya.
Masalah keandalan dengan sistem ketapel menjadi salah satu masalah teknologi profil tinggi yang sebelumnya dihadapi USS Gerald R. Ford, yang pertama dari kelasnya.
Insiden memalukan ini menjadi indikasi terbaru bahwa kapal seharga USD13,2 miliar (lebih dari Rp184,1 triliun) tersebut masih bermasalah dengan teknologi mutakhir saat menjalani uji coba di laut. USS Gerald R. Ford dilengkapi dua reaktor nuklir.
Sistem peluncuran elektromagnetik pada USS Gerald R. Ford—yang mendorong pesawat tempur dari geladak ke langit—mengalami "went down" pada 2 Juni tepat sebelum peluncuran pesawat yang dijadwalkan. Demikian pengumuman Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Minggu malam.
"Kegagalan sistem (peluncuran elektromagnetik), yang dibangun oleh General Atomics, membatasi operasi penerbangan sampai batas tertentu," lanjut pernyataan tersebut, yang dilansir Bloomberg, Selasa (9/6/2020).
Dokumen internal Angkatan Laut mengatakan belum ada akar penyebab masalah tersebut yang ditemukan.
Berselang beberapa hari setelah insiden itu, Angkatan Laut Amerika mengatakan, pihaknya menemukan solusi untuk masalah peluncuran yang dikenal sebagai sistem ketapel tersebut dan jet tempur dapat melanjutkan operasi penerbangan pada hari Minggu.
"Para kru yang didukung oleh tim ahli mengembangkan metode alternatif untuk meluncurkan sayap udara kemarin," kata Kapten Danny Hernandez, juru bicara Angkatan Laut, dalam sebuah pernyataan.
"Setiap tindakan korektif akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa ketika (USS Gerald R) Ford memasuki armada setelah pengujian operasional siap untuk mendukung operasi," ujarnya.
Masalah keandalan dengan sistem ketapel menjadi salah satu masalah teknologi profil tinggi yang sebelumnya dihadapi USS Gerald R. Ford, yang pertama dari kelasnya.
tulis komentar anda