Kadin Surabaya Dorong Kebangkitan Industri Film Pasca Pandemi COVID-19

Selasa, 21 Desember 2021 - 05:21 WIB
Kadin Surabaya dan HIPMI Surabaya berkolaborasi dengan PGRI mengadakan nonton bareng (nobar) Film Kadet 1947 di salah satu mal di Surabaya. Foto SINDOnews
SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Surabaya menilai, industri kreatif khususnya perfilman perlu didukung penuh karena memiliki potensi dalam pengembangan perekonomian di Indonesia.

Ketua Kadin Surabaya M Ali Affandi mengungkapkan, di masa pandemi, industri kreatif termasuk dunia perfilman turut terimbas cukup dalam. Kegiatan produksi hingga penayangan karya berkurang seiring adanya pembatasan mobilitas masyarakat.

"Bahkan seluruh bioskop di tanah air harus ditutup untuk meminimalisir tingkat penyebaran virus COVID-19," katanya, Senin (20/12/2021).



Dengan kondisi masyarakat saat ini, lanjut dia, patut bersyukur karena angka kasus COVID-19 mulai menurun. Pemerintah juga memperlonggar kegiatan masyarakat. Untuk mendukung dunia perfilman, Kadin Surabaya dan HIPMI Surabaya berkolaborasi dengan PGRI pada Minggu (19/12/2021) mengadakan nonton bareng (nobar) Film Kadet 1947 di salah satu mal di Surabaya.

"Ini adalah juga sebagai come back kami untuk bisa mengobati rasa rindu setelah kondisi pandemi yang memaksa kita untuk tidak menghibur diri dengan menonton film dan adanya pembatasan sosial," ujar Andi, panggilan karib Ali Affandi.

Menurutnya, film Kadet 1947 mengandung semangat heroik yang luar biasa, semangat yang harus ditanamkan pada generasi muda. Kadin Surabaya berharap dengan diadakannya nobar, semua dapat merasakan semangat heroik yang terdapat di film ini.

"Kita wajib sama-sama berusaha membantu, bagaiman produk anak bangsa ini tidak hanya dikenali di tingkat nasional tetapi juga internasional," tandas Andi.

Sementara itu produser film Kadet 1947 Tesadesrada Ryza mengungkapkan, industri perfilman tanah air mulai bangkit setelah terpuruk akibat pandemi."Saat ini sudah banyak film Indonesia yang berkualitas yang mulai berani menayangkan film di bioskop. Sebab menayangkan film Indonesia di bioskop saat ini sangat tidak mudah karena harus bersaing secara ketat," katanya.

Dia menambahkan, agar industri perfilman bisa berkembang, maka yang dibutuhkan adalah dukungan dari masyarakat Indonesia. Masyarakat yang menjadi penonton film Indonesia harus memiliki rasa bangga bahwa film Indonesia memiliki kualitas.

"Karena selama ini kita dihantui oleh film Indonesia yang mungkin kualitasnya tidak bagus. Sehingga ini menjadi tantangan bagi kami untuk menunjukkan bahwa film Indonesia juga memiliki kualitas yang bagus," ujarnya.

Menurutnya, banyak penonton film Indonesia yang belum bisa menghargai film Indonesia dan masih menunggu melihat film bajakan.

"Itu bahaya banget bagi industri perfilman dan bisa mematikan. Sehingga dukungan dari masyarakat sangat diperlukan, karena tanpa penonton film Indonesia, film Indonesia tidak akan ada," pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content