Kegigihan Pria Lulusan SD Ini Membawa Hasil, Air Bersih Mengucur di Maladuk
Jum'at, 17 Desember 2021 - 19:17 WIB
“Kalau bukan saya, siapa lagi? Harus ada yang gerak,” kata Arnold ketika ditanya alasannya masih tetap semangat mengupayakan air bersih ini.
Hal itu terbukti saat air bersih pertama kali memancar dari biosand water filter komunal. Arlnold paling pertama tersenyum selain anak-anak yang belum pernah mandi dengan air bersih di halaman rumahnya. Bahkan saking bahagianya, Arlnold mengatakan akan tidur bersama air untuk menunjukkan pada para generasi muda agar bekerja keras.
Kegigihan Arlnold layak menjadi contoh. Di balik kesederhanaan dan pendidikan yang hanya sampai SD, Arnold mampu menguliahkan 6 anaknya. “Sa pu sapi. Sa berladang. Sa melakukan semuanya (Saya punya sapi. Saya berladang. Saya melakukan semuanya),” ujarnya.
Mereka berladang menanam pisang, kaspi (singkong), dan betatas (ubi jalar) dengan hasil yang tak menentu karena tergantung turunnya hujan. Ketika kemarau menerjang, maka ladang tak menghasilkan.
Arnold saat kemarau panjang tetap merawat sapi-sapinya. Ia pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa dua ekor sapi. Dirawat baik-baik sehingga beranak pinak dan bisa digunakan untuk membiayai anak-anaknya.
“Saya punya sapi lima ekor,” katanya sambil menunjukkan sapi yang merumput bebas di lahan. Distrik Klamono sebagian besar terdiri dari tanah rawa yang ditumbuhi rumput tebal.
Hal itu terbukti saat air bersih pertama kali memancar dari biosand water filter komunal. Arlnold paling pertama tersenyum selain anak-anak yang belum pernah mandi dengan air bersih di halaman rumahnya. Bahkan saking bahagianya, Arlnold mengatakan akan tidur bersama air untuk menunjukkan pada para generasi muda agar bekerja keras.
Kegigihan Arlnold layak menjadi contoh. Di balik kesederhanaan dan pendidikan yang hanya sampai SD, Arnold mampu menguliahkan 6 anaknya. “Sa pu sapi. Sa berladang. Sa melakukan semuanya (Saya punya sapi. Saya berladang. Saya melakukan semuanya),” ujarnya.
Mereka berladang menanam pisang, kaspi (singkong), dan betatas (ubi jalar) dengan hasil yang tak menentu karena tergantung turunnya hujan. Ketika kemarau menerjang, maka ladang tak menghasilkan.
Arnold saat kemarau panjang tetap merawat sapi-sapinya. Ia pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa dua ekor sapi. Dirawat baik-baik sehingga beranak pinak dan bisa digunakan untuk membiayai anak-anaknya.
“Saya punya sapi lima ekor,” katanya sambil menunjukkan sapi yang merumput bebas di lahan. Distrik Klamono sebagian besar terdiri dari tanah rawa yang ditumbuhi rumput tebal.
(shf)
tulis komentar anda