Persiapkan New Normal, Jateng Kebut Susun Pedoman Norma Baru
Senin, 08 Juni 2020 - 21:15 WIB
SEMARANG - Provinsi Jawa Tengah belum menerapkan normal baru ( New Normal ) tapi persiapan menuju kebijakan itu terus dilakukan. Tak hanya edukasi, sejumlah pedoman atau norma dalam penerapan normal baru juga tengah disusun.
Penyusunan norma baru itu sedang dikebut oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah . Senin (8/6/2020), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengumpulkan seluruh kepala OPD bersama para pakar dan akademisi untuk membahas norma-norma yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan new normal .
"Karena ada permintaan banyak soal normal baru ( new normal ), maka saat ini kami sedang menyusun norma barunya. Meski belum dilaksanakan normal baru, setidaknya norma baru yang kita siapkan ini bisa menjadi panduan agar nantinya pelaksanaan normal baru bisa lancar, tidak kelabakan," kata Ganjar.(
)
Meski sedang menyusun norma sebagai panduan new normal , tapi Ganjar menegaskan belum semua daerah di Jateng akan diperbolehkan menerapkan normal baru dalam waktu dekat. Beberapa daerah hijau sampai level bawah, dimungkinkan bisa menerapkan kebijakan itu.
"Kita bisa selektif untuk itu, makanya normanya kita siapkan agar normalnya bisa berjalan baik. Beberapa daerah hijau seperti Banyumas, Kota Tegal sudah kontak saya minta diterapkan, saya bilang uji coba dulu agar mereka latihan," katanya.
Norma baru yang disiapkan, lanjut Ganjar, nantinya akan diterapkan pada berbagai sektor. Misalnya sektor peribadatan, perkantoran, industri, perdagangan, pendidikan dan pariwisata. Beberapa daerah hijau yang akan menerapkan normal baru, diharuskan memegang pedoman norma baru yang disusun itu.
"Bentuknya nanti mungkin instruksi gubernur (Ingub), atau bisa juga nanti instruksi gugus tugas. Kita sedang susun, dalam waktu dekat segera kami umumkan," ucapnya.
Selain menyusun panduan norma baru, Ganjar juga meminta daerah mempersiapkan sejumlah sarana prasarana pendukung lainnya. Misalnya tenaga kesehatannya, Puskesmas, layanan kesehatan dan lainnya harus disiapkan betul.
"Sekarang mulai terasa beberapa sudah bergerak, tinggal sedikit yang perlu kita dorong agar fluktuasinya tidak terlalu tinggi dan grafiknya bisa sama. Meskipun ini tidak mudah, karena harus selektif. Misalnya Kota Semarang pasti belum, karena grafiknya masih meningkat. Kita siapkan untuk daerah yang sudah hijau," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jateng, Sinoeng Rachmadi mengatakan, pariwisata di Jawa Tengah belum akan dibuka untuk umum. Meski begitu, persiapan menuju normal baru akan dilakukan sehingga saat pelaksanaan normal baru berlangsung, pariwisata benar-benar siap.
"Beberapa destinasi pariwisata di Jateng sudah melakukan simulasi normal baru. Rencananya, Rabu (10/6) besok kami menggelar simulasi di Borobudur untuk persiapan ini," katanya.
Penyusunan norma baru itu sedang dikebut oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah . Senin (8/6/2020), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengumpulkan seluruh kepala OPD bersama para pakar dan akademisi untuk membahas norma-norma yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan new normal .
"Karena ada permintaan banyak soal normal baru ( new normal ), maka saat ini kami sedang menyusun norma barunya. Meski belum dilaksanakan normal baru, setidaknya norma baru yang kita siapkan ini bisa menjadi panduan agar nantinya pelaksanaan normal baru bisa lancar, tidak kelabakan," kata Ganjar.(
Baca Juga
Meski sedang menyusun norma sebagai panduan new normal , tapi Ganjar menegaskan belum semua daerah di Jateng akan diperbolehkan menerapkan normal baru dalam waktu dekat. Beberapa daerah hijau sampai level bawah, dimungkinkan bisa menerapkan kebijakan itu.
"Kita bisa selektif untuk itu, makanya normanya kita siapkan agar normalnya bisa berjalan baik. Beberapa daerah hijau seperti Banyumas, Kota Tegal sudah kontak saya minta diterapkan, saya bilang uji coba dulu agar mereka latihan," katanya.
Norma baru yang disiapkan, lanjut Ganjar, nantinya akan diterapkan pada berbagai sektor. Misalnya sektor peribadatan, perkantoran, industri, perdagangan, pendidikan dan pariwisata. Beberapa daerah hijau yang akan menerapkan normal baru, diharuskan memegang pedoman norma baru yang disusun itu.
"Bentuknya nanti mungkin instruksi gubernur (Ingub), atau bisa juga nanti instruksi gugus tugas. Kita sedang susun, dalam waktu dekat segera kami umumkan," ucapnya.
Selain menyusun panduan norma baru, Ganjar juga meminta daerah mempersiapkan sejumlah sarana prasarana pendukung lainnya. Misalnya tenaga kesehatannya, Puskesmas, layanan kesehatan dan lainnya harus disiapkan betul.
"Sekarang mulai terasa beberapa sudah bergerak, tinggal sedikit yang perlu kita dorong agar fluktuasinya tidak terlalu tinggi dan grafiknya bisa sama. Meskipun ini tidak mudah, karena harus selektif. Misalnya Kota Semarang pasti belum, karena grafiknya masih meningkat. Kita siapkan untuk daerah yang sudah hijau," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jateng, Sinoeng Rachmadi mengatakan, pariwisata di Jawa Tengah belum akan dibuka untuk umum. Meski begitu, persiapan menuju normal baru akan dilakukan sehingga saat pelaksanaan normal baru berlangsung, pariwisata benar-benar siap.
"Beberapa destinasi pariwisata di Jateng sudah melakukan simulasi normal baru. Rencananya, Rabu (10/6) besok kami menggelar simulasi di Borobudur untuk persiapan ini," katanya.
(abd)
tulis komentar anda