Produksi Garam Sulsel Terus Turun Dalam 2 Tahun Terakhir
Senin, 13 Desember 2021 - 22:09 WIB
MAKASSAR - Produksi garam di Sulawesi Selatan (Sulsel) sempat berjaya pada 2019 lalu. Tetapi kini produksinya makin anjlok, khususnya selama dua tahun terakhir.
Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel mencatat, pada 2018 lalu produksi garam Sulsel mencoba merangkak menjadi 86.712,7 ton dari sebelumnya hanya 39.259,9 ton pada 2017. Kemudian pada 2018 naik lagi menjadi 140.388,87 ton.
Baca Juga: garam
Dia menjelaskan, garam yang diproduksi di Indonesia, termasuk di Sulsel adalah garam rakyat yang mengandalkan cahaya matahari. Bila musim tak menentu, maka sangat berdampak pada produksi garam tersebut.
Baca Juga: Hotel Harper Makassar
Kondisi ini diakuinya, membuat produksi garam sulit berkembang jika masih menggunakan metode yang sama. Pasalnya, di beberapa negara produksi garam sudah menggunakan tambang yang bisa dipanen kapan saja. Biaya produksinya juga lebih murah.
“Jadi bagaimana kita mau bersaing. Itu di Australia memang ada tempat yang cekungan kemudian di situ ditambang. Di sana cuma diekskapatorji, kemudian ditinggalkan, karena banyak tempatnya untuk mengambil tambang garam,” paparnya.
Baca Juga: garam
Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel mencatat, pada 2018 lalu produksi garam Sulsel mencoba merangkak menjadi 86.712,7 ton dari sebelumnya hanya 39.259,9 ton pada 2017. Kemudian pada 2018 naik lagi menjadi 140.388,87 ton.
Baca Juga: garam
Dia menjelaskan, garam yang diproduksi di Indonesia, termasuk di Sulsel adalah garam rakyat yang mengandalkan cahaya matahari. Bila musim tak menentu, maka sangat berdampak pada produksi garam tersebut.
Baca Juga: Hotel Harper Makassar
Kondisi ini diakuinya, membuat produksi garam sulit berkembang jika masih menggunakan metode yang sama. Pasalnya, di beberapa negara produksi garam sudah menggunakan tambang yang bisa dipanen kapan saja. Biaya produksinya juga lebih murah.
“Jadi bagaimana kita mau bersaing. Itu di Australia memang ada tempat yang cekungan kemudian di situ ditambang. Di sana cuma diekskapatorji, kemudian ditinggalkan, karena banyak tempatnya untuk mengambil tambang garam,” paparnya.
Baca Juga: garam
(luq)
tulis komentar anda