Akun Fake dan Konten Negatif Marak di Medsos, TIK Sulsel Dorong Literasi Digital
Senin, 13 Desember 2021 - 17:44 WIB
SINJAI - Ketua Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) Sulsel, Zainal Abidin Ridwan mendorong peningkatan edukasi pemanfaatan TIK secara positif melalui literasi digital.
Hal ini didorong Zainal menanggapi banyaknya akun fake yang mengunggah konten negatif, seperti hoaks dan pornografidi grup-grup media sosial (medsos), salah satunya Facebook . Kondisi ini, khususnya terjadi di Kabupaten Sinjai.
," terang Zainal.
Terlebih beberapa pemilik akun anonim kata dia, kadang lebih nyaman mengkritisi sesuatu dengan akun yang disamarkan. Namun sayangnya, aktivitas ini juga memiliki sisi negatif, karena memudahkan seseorang untuk melancarkan aktivitas agresif seperti cyberbullying.
"Ada yang senang melontarkan kata-kata menyinggung orang lain, bahkan mengkritisi sesuatu dengan data yang dangkal dengan motivasi untuk menjatuhkan kredibilitas person atau lembaga," tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Sinjai, Tamzil Binawan menegaskan bahwa, pihaknya selalu melakukan upaya memerangi berita palsu atau hoaks yang tersebar di media sosial .
Baca juga:Pentingnya Aplikasi Mobile untuk Pengembangan Bisnis di Era Digital
"Kami selalu memerangi pemberitaan hoaks, misalnya, melakukan edukasi, lewat forum kegiatan. Seperti kegiatan yang digelar oleh beberapa lembaga atau organisasi dan juga kegiatan OPD kami selalu menyampaikan dan mengedukasi masyarakat terkait berita hoaks dan juga akun fake," kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/12).
Sebagai informasi, akun fake dan konten tak senonoh berseliweran di beberapa grup Facebook, di antaranya Grup Suara Masyarakat Sinjai, Suara Rakyat Sinjai.Konten pornografi serta umpatan diunggah akun fake di beranda grup tersebut.
Hal ini didorong Zainal menanggapi banyaknya akun fake yang mengunggah konten negatif, seperti hoaks dan pornografidi grup-grup media sosial (medsos), salah satunya Facebook . Kondisi ini, khususnya terjadi di Kabupaten Sinjai.
," terang Zainal.
Terlebih beberapa pemilik akun anonim kata dia, kadang lebih nyaman mengkritisi sesuatu dengan akun yang disamarkan. Namun sayangnya, aktivitas ini juga memiliki sisi negatif, karena memudahkan seseorang untuk melancarkan aktivitas agresif seperti cyberbullying.
"Ada yang senang melontarkan kata-kata menyinggung orang lain, bahkan mengkritisi sesuatu dengan data yang dangkal dengan motivasi untuk menjatuhkan kredibilitas person atau lembaga," tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Sinjai, Tamzil Binawan menegaskan bahwa, pihaknya selalu melakukan upaya memerangi berita palsu atau hoaks yang tersebar di media sosial .
Baca juga:Pentingnya Aplikasi Mobile untuk Pengembangan Bisnis di Era Digital
"Kami selalu memerangi pemberitaan hoaks, misalnya, melakukan edukasi, lewat forum kegiatan. Seperti kegiatan yang digelar oleh beberapa lembaga atau organisasi dan juga kegiatan OPD kami selalu menyampaikan dan mengedukasi masyarakat terkait berita hoaks dan juga akun fake," kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/12).
Sebagai informasi, akun fake dan konten tak senonoh berseliweran di beberapa grup Facebook, di antaranya Grup Suara Masyarakat Sinjai, Suara Rakyat Sinjai.Konten pornografi serta umpatan diunggah akun fake di beranda grup tersebut.
(luq)
tulis komentar anda