Curi Uang Negara Rp18 Miliar, Hacker Sindikat Pembuatan Kartu Prakerja Diringkus
Senin, 06 Desember 2021 - 18:00 WIB
BANDUNG - Seorang hacker yang merupakan pelaku utama sindikat pembuatan Kartu Prakerja fiktif berhasil diringkus aparat Polda Jabar. Pelaku merupakan warga Samarinda, Kalimantan Timur berinsial BY.
Pelaku ditangkap usai Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jabar melakukan pengembangan pascapenggerebekan sindikat pembuatan Kartu Prakerja fiktif di salah satu kamar hotel di Kota Bandung.
Baca juga: Gasak Uang Rp400 Juta, Kawanan Perampok Bank di Karawang Tertangkap
"Kami lakukan penyelidikan, ditemukan bahwa pelaku utama gak ada di situ (kamar hotel), dia ada di satu titik luar pulau. Kami lakukan pengejaran dalam waktu tiga hari kita tangkap dan amankan BY sebagai pelaku ilegal akses," ungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Arief Rachman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (6/12/2021).
Menurut Arief, BY berperan sebagai hacker yang membobol database kependudukan untuk mendapatkan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK). Pelaku, kata Arief, membobol database BPJSketenagakerjaan.go.id (sebelumnya disebutkan database Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil).
Terkait modusnya, Arief menjelaskan bahwa awalnya, sindikat ini menggunakan data kependudukan yang didapat dari grup Telegram. Kemudian, data tersebut didaftarkan pada program Kartu Prakerja dan diregister dengan data hasil hacking ke website www.dashboard.prakerja.go.id .
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Terbakarnya Rumah Milik Pasutri Usai Cekcok di Bandung Barat
"Setelah dana Kartu Prakerja cair, mereka kemudian mengalihkan dana tersebut ke beberapa dompet digital dan rekening bank," jelas Arief.
Lewat aksinya, lanjut Arief, BY berhasil mengantongi ratusan ribu data NIK berikut fotonya. Dari ratusan ribu data tersebut, BY bersama empat orang anggota sindikatnya berhasil memverifikasi 10.000 akun yang telah didaftarkannya ke dashboard prakerja.go.id.
Pelaku ditangkap usai Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jabar melakukan pengembangan pascapenggerebekan sindikat pembuatan Kartu Prakerja fiktif di salah satu kamar hotel di Kota Bandung.
Baca juga: Gasak Uang Rp400 Juta, Kawanan Perampok Bank di Karawang Tertangkap
"Kami lakukan penyelidikan, ditemukan bahwa pelaku utama gak ada di situ (kamar hotel), dia ada di satu titik luar pulau. Kami lakukan pengejaran dalam waktu tiga hari kita tangkap dan amankan BY sebagai pelaku ilegal akses," ungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Arief Rachman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (6/12/2021).
Menurut Arief, BY berperan sebagai hacker yang membobol database kependudukan untuk mendapatkan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK). Pelaku, kata Arief, membobol database BPJSketenagakerjaan.go.id (sebelumnya disebutkan database Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil).
Terkait modusnya, Arief menjelaskan bahwa awalnya, sindikat ini menggunakan data kependudukan yang didapat dari grup Telegram. Kemudian, data tersebut didaftarkan pada program Kartu Prakerja dan diregister dengan data hasil hacking ke website www.dashboard.prakerja.go.id .
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Terbakarnya Rumah Milik Pasutri Usai Cekcok di Bandung Barat
"Setelah dana Kartu Prakerja cair, mereka kemudian mengalihkan dana tersebut ke beberapa dompet digital dan rekening bank," jelas Arief.
Lewat aksinya, lanjut Arief, BY berhasil mengantongi ratusan ribu data NIK berikut fotonya. Dari ratusan ribu data tersebut, BY bersama empat orang anggota sindikatnya berhasil memverifikasi 10.000 akun yang telah didaftarkannya ke dashboard prakerja.go.id.
tulis komentar anda