Bawaslu Maros Dorong Alumni SKPP Bentuk Komunitas Pemantau Pemilu
Kamis, 02 Desember 2021 - 17:50 WIB
MAROS - Bawaslu Kabupaten Maros mendorong alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) agar membentuk komunitas independen pemantau pemilu. Komunitas itu dapat menjadi ruang fasilitasi ide dan gagasan di ruang publik.
Anggota Bawaslu Kabupaten Maros, Muhammad Gazali Hadis mengatakan, perspektif yang ditanamkan kepada peserta SKPP bahwa anak muda harus eksis di ruang publik. Peduli terhadap isu-isu demokrasi, terutama isu kepemiluan. Lebih jauh dari itu, mempunyai kontribusi nyata dengan ikut merawat demokrasi.
Baca Juga: Bawaslu Maros
Dia mengatakan, implementasinya bisa ditempuh dengan banyak saluran. Salah satunya dengan menjadi pemantau pemilu atau mendirikan komunitas independen yang peduli dalam pengawasan pemilu partisipatif.
"Dalam konteks politik demokrasi, generasi muda sebenarnya merupakan aset yang luar biasa, akan tetapi secara empiris saat ini generasi muda sering kali lebih memilih untuk abai terhadap isu-isu perpolitikan termasuk isu yang berkaitan dengan kepemiluan. Padahal seluruh aspek kehidupan yang melingkupi hidup mereka dari segala aspek merupakan produk dari keputusan politik," ungkapnya.
“Untuk itulah, kami sangat membutuhkan keterlibatan para Alumni SKPP untuk mengisi pos-pos strategis saat tahapan pemilu sudah dimulai. Namun yang terpenting saat ini adalah, bagaimana ide dan gagasan para alumni SKPP dapat terfasilitasi dengan baik.” tutup Gazali Hadis.
Anggota Bawaslu Kabupaten Maros, Muhammad Gazali Hadis mengatakan, perspektif yang ditanamkan kepada peserta SKPP bahwa anak muda harus eksis di ruang publik. Peduli terhadap isu-isu demokrasi, terutama isu kepemiluan. Lebih jauh dari itu, mempunyai kontribusi nyata dengan ikut merawat demokrasi.
Baca Juga: Bawaslu Maros
Dia mengatakan, implementasinya bisa ditempuh dengan banyak saluran. Salah satunya dengan menjadi pemantau pemilu atau mendirikan komunitas independen yang peduli dalam pengawasan pemilu partisipatif.
"Dalam konteks politik demokrasi, generasi muda sebenarnya merupakan aset yang luar biasa, akan tetapi secara empiris saat ini generasi muda sering kali lebih memilih untuk abai terhadap isu-isu perpolitikan termasuk isu yang berkaitan dengan kepemiluan. Padahal seluruh aspek kehidupan yang melingkupi hidup mereka dari segala aspek merupakan produk dari keputusan politik," ungkapnya.
“Untuk itulah, kami sangat membutuhkan keterlibatan para Alumni SKPP untuk mengisi pos-pos strategis saat tahapan pemilu sudah dimulai. Namun yang terpenting saat ini adalah, bagaimana ide dan gagasan para alumni SKPP dapat terfasilitasi dengan baik.” tutup Gazali Hadis.
(luq)
tulis komentar anda