Penularan COVID-19 Masih Tinggi, Masa Transisi Tambah 7 Hari
Minggu, 07 Juni 2020 - 14:05 WIB
Hal lain yang jadi perhatian adalah gerakan operasi rapid test secara masif ke titik kerumunan massa. Fakta di lapangan, ditemukan komunitas millenial yang harusnya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang COVID-19, justru abai.
Hal itu akan terus menjadi sasaran Tim COVID-19 Kota Malang, melalui operasi gabungan (Opsgab) yang melibatkan Pemkot Malang, Polresta Malang Kota, Kodim 0833 Kota Malang.
"Di tengah masyarakat muncul persepsi masa transisi sudah normal baru, bahkan dipahami normal seperti tidak ada COVID-19. Ini yang akan terus ditekan dan diluruskan," imbuh Sutiaji.
Secara khusus Sutiaji juga mengharap dukungan Gubernur Jatim, untuk dapat mengkoordinasikan dengan Kemendikbud berkaitan dengan tahapan penerimaan mahasiswa baru. "Untuk masa masuknya ada informasi bulan Desember, yang perlu diantisipasi, tahapan pendaftaran mahasiswa baru, karena proses tes masih perlu kehadiran secara fisik, sehingga ada potensi pergerakan pelajar ke Kota Malang," ungkapnya.
(Baca juga: Parikan Khas Surabaya Hangatkan Penyaluran BST di Kantor Pos )
Evaluasi masa transisi Malang Raya, juga memberikan catatan dan rekomendasi agar gerakan RW tangguh terus dikuatkan, karena telah jadi percontohan nasional, dan beberapa hari ke depan penambahan masa transisi berfokus menekan angka kasus.
Menurut Kabag Humas Pemkot Malang, Widianto, hingga Sabtu (6/6/2020) jumlah positif COVID-19 di Kota Malang, mencapai sebanyak 68 orang. "Meninggal sebanyak empat orang, 24 orang dinyatakan sembuh, dan yang masih dirawat sebanyak 40 orang," terangnya.
Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada sebanyak 261 orang. Sebanyak 20 orang meninggal dunia, lalu ada sebanyak 144 orang dinyatakan sembuh, dan yang masih dalam perawatan ada sebanyak 97 orang.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
Hal itu akan terus menjadi sasaran Tim COVID-19 Kota Malang, melalui operasi gabungan (Opsgab) yang melibatkan Pemkot Malang, Polresta Malang Kota, Kodim 0833 Kota Malang.
"Di tengah masyarakat muncul persepsi masa transisi sudah normal baru, bahkan dipahami normal seperti tidak ada COVID-19. Ini yang akan terus ditekan dan diluruskan," imbuh Sutiaji.
Secara khusus Sutiaji juga mengharap dukungan Gubernur Jatim, untuk dapat mengkoordinasikan dengan Kemendikbud berkaitan dengan tahapan penerimaan mahasiswa baru. "Untuk masa masuknya ada informasi bulan Desember, yang perlu diantisipasi, tahapan pendaftaran mahasiswa baru, karena proses tes masih perlu kehadiran secara fisik, sehingga ada potensi pergerakan pelajar ke Kota Malang," ungkapnya.
(Baca juga: Parikan Khas Surabaya Hangatkan Penyaluran BST di Kantor Pos )
Evaluasi masa transisi Malang Raya, juga memberikan catatan dan rekomendasi agar gerakan RW tangguh terus dikuatkan, karena telah jadi percontohan nasional, dan beberapa hari ke depan penambahan masa transisi berfokus menekan angka kasus.
Menurut Kabag Humas Pemkot Malang, Widianto, hingga Sabtu (6/6/2020) jumlah positif COVID-19 di Kota Malang, mencapai sebanyak 68 orang. "Meninggal sebanyak empat orang, 24 orang dinyatakan sembuh, dan yang masih dirawat sebanyak 40 orang," terangnya.
Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada sebanyak 261 orang. Sebanyak 20 orang meninggal dunia, lalu ada sebanyak 144 orang dinyatakan sembuh, dan yang masih dalam perawatan ada sebanyak 97 orang.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(eyt)
tulis komentar anda