PWNU Sumut: Muktamar untuk Kemaslahatan Umat, Harus Ikut Arahan Kiai

Selasa, 30 November 2021 - 11:19 WIB
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan PCNU se Sumatera Utara (Sumut) mendukung keputusan 9 Kiai sepuh yang minta muktamar (PBNU) dilaksanakan dengan santun dan berakhlaqul karimah. (Ist)
MEDAN - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU) se Sumatera Utara (Sumut) mendukung keputusan 9 Kiai sepuh yang minta muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dilaksanakan dengan santun dan berakhlaqul karimah. Hal itu disampaikan Rais Syuriah PWNU Syech Machmudin Pasaribu dalam keterangan persnya, Selasa, 30/11/2021.

Muktamar ini, menurut Syech Mahmudin, tidak hanya ajang untuk memilih Ketua Umum PBNU t api lebih dari itu, apalagi menjelang satu abad NU, hal itu membutuhkan pemikiran yang serius agar bisa menghasilkan keputusan yang membawa maslahah untuk warga Indonesia dengan mengedepankan akhlaqul karimah.

"Kita harus mempersiapkan satu abad NU dengan serius tapi santai agar menghasilkan pemikiran yang bisa membawa kemaslahatan untuk warga Indonesia dan khususnya warga NU," ujar Syech Mahmudin



Syahrial Tambunan selaku Ketua Tanfidziyah PWNU Sumut juga menyampaikan bahwa pelaksanaan muktamar jangan di paksakan untuk maju tapi sesuaikan saja dengan kesiapan panitia dan aturan pemerintah jangan kesannya amat terburu-buru.

"Kalau panitia belum siap ya jangan dipaksa untuk dimajukan, tapi kalau sudah siap ya tidak usah kita diskusi tapi jangan juga melawan intruksi pemerintah terkait berlakunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 pada tanggal pelaksanaan muktamar, tidak enak dipaksa itu," kata Syahrial.

Lebih jauh Syahrial mengatakan bahwa muktamar NU adalah sarana bermusyawarah untuk menghasilkan suatu keputusan yang membawa maslahah jangan lantas untuk mencapainya kita menggunakan cara-cara yang membawa mafsadah.

"Maksud kita muktamar adalah mencari maslahah bukan mendatangkan mafsadah, mari kita duduk bareng sambil ngopi dan merokok jangan pake emosi dan pikiran yang dengki," ujar Syahrial.

Syahrial menambahkan bahwa Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama ini adalah hajatan para ulama. Untuk itu, pengurus NU sebaiknya mendengarkan apa arahan para ulama sesuai keputusan Konferensi Besar dan Musyawarah Nasional Alim Ulama (Konbes-Munas) bulan September lalu.

"Terkait dipercepat atau diundurnya jadwal pelaksanaan Muktamar ke 34 NU di Lampung, kita sebagai warga NU sebaiknya mengikuti apa yang diisntruksikan oleh para ulama, karena notebene merekalah yang punya hajat ini, jangan memaksa atau mendesak-desak mereka. Kalau suara para sesepuh itu menginginkan jadwalnya diundur, ya mari kita ikuti” jelas Syahrial. Baca: Raup Keuntungan Rp1 Miliar, Pelaku Penipuan CPNS Diringkus Polisi.

Untuk diketahui, seiring dengan diberlakukannya PPKM Level 3 secara nasional oleh pemerintah mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 guna mengantisipasi meledaknya penyebaran virus Corona selama libur nataru (Natal dan tahun baru), Muktamar ke 34 NU yang sedianya dilaksanakan pada 23-25 Desember 2021 harus dijadwalkan ulang. Baca Juga: Viral! Sindikat Pencurian Ayam dan Bebek di Jambi Terekam CCTV.

Selain Rais Syuriah PWNU Sumut Syech Mahmuddin Pasaribu dan Ketua PWNU Sumut H.Syahrial Tambunan MBA, hadir pula antara lain Katib PWNU DR. Abrar M Daud MA , Sekretaris PWNU M. Hatta Siregar MSi., Wakil Ketua PWNU Adlin Damanik MPd.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content