Para Mahasiswa dan Alumni ITS Mulai Produksi APD Hazmat Suit
Senin, 13 April 2020 - 16:34 WIB
SURABAYA - Para mahasiswa bersama alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat Alat Pelindung Diri (APD) berupa Hazmat Suit (baju Hazmat) guna meningkatkan keselamatan kerja para tenaga medis.
Mereka adalah Haniefuddin Rifky (alumnus Teknik Sistem Perkapalan), Nabila Sarita Putri Mahasiswi (mahasiswa Departemen Manajemen Bisnis), dan Royyan Wafi Pujiyanto (mahasiswa Departemen Teknik Elektro).
Berawal dari sebuah keprihatinan, ketiganya melihat para pekerja medis harus menggunakan APD yang seadanya. Hal tersebut menjadikan mereka bertekad untuk bisa membantu tenaga medis tersebut.
Haniefuddin Rifky menuturkan, saat ini tenaga medis sangat kekurangan APD. Banyak di antara mereka yang harus menggunakan jas hujan sebagai APD untuk melindungi diri dari penularan virus Covid-19 ini. "Berangkat dari keprihatinan itu, kami mulai mencari referensi tentang APD," katanya, Senin (13/4/2020).
Ia melanjutkan, pihaknya juga ingin mengajak para masyarakat untuk berdonasi. Uang hasil donasi tersebut ditukar dengan APD Hazmat Suit yang akan diberikan kepada para tenaga medis yang membutuhkan.
Mereka tidak melayani pembeli yang bertujuan untuk menjual kembali APD Hazmat Suit ini. Sehingga mereka bersatu bersama Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 ITS dalam mewujudkan hal tersebut.
Hanief menambahkan, APD Hazmat Suit buatan mereka tidak berbahan dasar polypropylene spunbond seperti APD pada umumnya. Namun APD ini berbahan dasar parasut. Hal tersebut dipilih karena saat ini bahan polypropylene spunbond telah habis di pasaran.
Lelaki asal Bondowoso ini menyampaikan, APD Hazmat Suit buatannya telah mendapat persetujuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso. Meskipun dengan bahan dasar yang sedikit berbeda, namun dinas kesehatan tersebut memastikan APD ini telah sesuai dan layak untuk dipakai para pekerja medis. "Karena sudah mendapat izin, jadi kami berani untuk membuat dalam jumlah besar," ujarnya.
Hanief menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso menilai APD Hazmat Suit buatannya lebih baik dibanding dengan APD berbahan polypropylene spunbond. Hal ini dikarenakan APD Hazmat Suit parasut lebih tahan air dibanding dengan APD Hazmat Suit polypropylene spunbond. Namun tentu saja tidak 100 persen tahan air, karena APD Hazmat Suit tetap membutuhkan sirkulasi udara yang masuk.
Mereka adalah Haniefuddin Rifky (alumnus Teknik Sistem Perkapalan), Nabila Sarita Putri Mahasiswi (mahasiswa Departemen Manajemen Bisnis), dan Royyan Wafi Pujiyanto (mahasiswa Departemen Teknik Elektro).
Berawal dari sebuah keprihatinan, ketiganya melihat para pekerja medis harus menggunakan APD yang seadanya. Hal tersebut menjadikan mereka bertekad untuk bisa membantu tenaga medis tersebut.
Haniefuddin Rifky menuturkan, saat ini tenaga medis sangat kekurangan APD. Banyak di antara mereka yang harus menggunakan jas hujan sebagai APD untuk melindungi diri dari penularan virus Covid-19 ini. "Berangkat dari keprihatinan itu, kami mulai mencari referensi tentang APD," katanya, Senin (13/4/2020).
Ia melanjutkan, pihaknya juga ingin mengajak para masyarakat untuk berdonasi. Uang hasil donasi tersebut ditukar dengan APD Hazmat Suit yang akan diberikan kepada para tenaga medis yang membutuhkan.
Mereka tidak melayani pembeli yang bertujuan untuk menjual kembali APD Hazmat Suit ini. Sehingga mereka bersatu bersama Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 ITS dalam mewujudkan hal tersebut.
Hanief menambahkan, APD Hazmat Suit buatan mereka tidak berbahan dasar polypropylene spunbond seperti APD pada umumnya. Namun APD ini berbahan dasar parasut. Hal tersebut dipilih karena saat ini bahan polypropylene spunbond telah habis di pasaran.
Lelaki asal Bondowoso ini menyampaikan, APD Hazmat Suit buatannya telah mendapat persetujuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso. Meskipun dengan bahan dasar yang sedikit berbeda, namun dinas kesehatan tersebut memastikan APD ini telah sesuai dan layak untuk dipakai para pekerja medis. "Karena sudah mendapat izin, jadi kami berani untuk membuat dalam jumlah besar," ujarnya.
Hanief menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso menilai APD Hazmat Suit buatannya lebih baik dibanding dengan APD berbahan polypropylene spunbond. Hal ini dikarenakan APD Hazmat Suit parasut lebih tahan air dibanding dengan APD Hazmat Suit polypropylene spunbond. Namun tentu saja tidak 100 persen tahan air, karena APD Hazmat Suit tetap membutuhkan sirkulasi udara yang masuk.
tulis komentar anda