Kamis Kliwon Salatiga Diguncang Gempa Bumi, BMKG Sembut Ada Aktivitas Swarm
Kamis, 25 November 2021 - 09:48 WIB
JAKARTA - Gempa bumi mengguncang Kota Salatiga, Jawa Tengah, pada Kamis (25/11/2021) dini hari, sekitar pukul 00.10 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi yang terjadi bermagnitudo 2,8.
Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa ini merupakan aktivitas gempa swarm ke-46 yang telah terjadi di sekitar Jawa Tengah, khususnya Salatiga, Banyubiru, Ambarawa dan sekitarnya.
" Gempa swarm ke-46 Mag:2.8, 25-Nov-21 00:10:30 WIB, Lok:7.30 LS,110.41 BT (10 km Barat Laut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:11 Km Dirasakan di Banyubiru, Ambarawa, Temenggungan, Pojoksari, Brongkol, Kalipawon, Tegalrejo, Jambu, Losari, Gondorio, Semilir, Garung, Bejalen II MMI," ungkap Daryono dalam keterangan tertulisnya.
Daryono mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada terhadap gempa swarm ini. Dia meminta, agar masyarakat yang tempat tinggalnya mengalami retakan sebaiknya tidak ditempati lagi, karena akan berisiko keselamatan jika terjadi gempa lagi.
"Munculnya retakan akibat swarm menunjukkan kualitas bangunan tembok yang rendah. Jika makin besar retakan maka untuk sementara sebaiknya tidak ditempati karena jika guncangan lebih besar akan makin rusak dan berisiko bagi keselamatan bagi penghuninya," paparnya.
Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa ini merupakan aktivitas gempa swarm ke-46 yang telah terjadi di sekitar Jawa Tengah, khususnya Salatiga, Banyubiru, Ambarawa dan sekitarnya.
" Gempa swarm ke-46 Mag:2.8, 25-Nov-21 00:10:30 WIB, Lok:7.30 LS,110.41 BT (10 km Barat Laut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:11 Km Dirasakan di Banyubiru, Ambarawa, Temenggungan, Pojoksari, Brongkol, Kalipawon, Tegalrejo, Jambu, Losari, Gondorio, Semilir, Garung, Bejalen II MMI," ungkap Daryono dalam keterangan tertulisnya.
Daryono mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada terhadap gempa swarm ini. Dia meminta, agar masyarakat yang tempat tinggalnya mengalami retakan sebaiknya tidak ditempati lagi, karena akan berisiko keselamatan jika terjadi gempa lagi.
Baca Juga
"Munculnya retakan akibat swarm menunjukkan kualitas bangunan tembok yang rendah. Jika makin besar retakan maka untuk sementara sebaiknya tidak ditempati karena jika guncangan lebih besar akan makin rusak dan berisiko bagi keselamatan bagi penghuninya," paparnya.
(eyt)
tulis komentar anda