Bupati Noormiliyani Hadiri Festival HAM di Semarang
Rabu, 24 November 2021 - 17:33 WIB
SEMARANG - Bupati Barito Kuala Noormiliyani AS menghadiri Festival HAM 2021 yang digelar di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Ia hadir didampingi Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Akhmad Wahyudie, Kabag Forkopimda, Setda Hery Sasmita MAP beserta beberapa staf.
Festival HAM digelar selama 3 hari sejak Rabu hingga Jumat (17-19 November 2021). Pada hari pertama, Rabu (17/11/2021), kegiatan berlangsung di Hotel PO Jalan Pemuda Nomor 118 Sekayu dengan materi pembahasan 'Merawat Kebhinnekaan melalui Moderasi Agama dan Perspektif Hak Asasi Manusia' dan 'Partisipasi Kelompok Rentan dalam Upaya Pemulihan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Pascapandemi Covid-19'.
Dalam Festival juga dibicarakan tentang 'HAM Difabel, Kebijakan Afirmasi dan Implementasi. Sementara di Hotel MG Setos dilaksanakan Open Goverment dengan tema 'Layanan Peradilan yang Inklusif' serta masalah 'Suara Anak dan Anak Muda untuk Pemenuhan Hak Anak yang Inklusif dan Resilien', dan sejumlah isu lainnya.
Pada hari kedua, Kamis (18/11/2021), yang berlangsung di Hotel PO, konteks permasalahan terkait lingkungan hidup dan mengukur sejauhmana Stranas dapat melengkapi RANHAM dan aplikasijya terhadap implementasi bisnis dan HAM di Indonesia.
Sementara di Hotel MG Setos permasalahan yang dibahas di antaranya menyangkut 'Perlindungan Pembela HAM untuk Pemajuan dan Penegakan HAM' serta kolaborasi 'Multipihak untuk Perlindungan Anak yang Inklusif dan Resilien dan lainnya.
Sementara di hari terakhir, Jumat (19/11/2021), meninjau situs Kampung Demokrasi Pancasila MAJT-Rodjo Pedurungan-Sampookong dan Kampung Nelayan – Pondok Boro. Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardhani mengatakan, Festival Hak Asasi Manusia (HAM) 2021 dilaksanakan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan kabupaten/kota yang ramah HAM.
Karena itulah, Kantor Staf Presiden (KSP) antusias melibatkan diri dalam gelaran yang diinisiasi oleh International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) dan Komnas HAM ini.
“Dalam pidato Peringatan Hari HAM Internasional 2020, Presiden Jokowi kembali memberi apresiasi inisiatif Festival HAM, yang sejatinya adalah festival kabupaten/kota HAM sebagai upaya untuk mengarusutamakan pelaksanaan dan tanggung jawab HAM di daerah,” kata Jaleswari usai penandatanganan kerjasama dan Kick-Off penyelenggaraan Festival HAM 2021.
Festival HAM 2021 digelar secara daring dan luring yang mengusung tema 'Bergerak Bersama Memperkuat Kebhinnekaan, Inklusi dan Resiliensi' diharapkan bisa menjadi kekuatan bersama untuk memenangkan peperangan melawan Covid-19, serta bangkit dan bertumbuh mewujudkan visi Indonesia 2045.
Sementara itu, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam acara itu sepakat dengan yang disampaikan Gubernur Jateng. Menurutnya, dalam menerapkan HAM yang dibutuhkan adalah sikap saling menghormati. “Problemnya cuma satu kalau kita pakai filosofinya HAM, mau nggak kita saling menghormati perbedaan. Capek kita baca buku tebal-tebal tentang hak asasi manusia sebetulnya satu kata yang paling pokok adalah menghormati manusia lain karena sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya.
Dalam acara yang digelar secara hybrid (luring dan daring) tersebut mengundang seluruh bupati dan wali kota se-Indonesia. Menko Polhukam Mahfud MD pun hadir secara luring dan meresmikan acara bersama Ketua Komnas HAM, Ketua Dewan Pengurus Infid dan sejumlah perwakilan NGO internasional. CM
Festival HAM digelar selama 3 hari sejak Rabu hingga Jumat (17-19 November 2021). Pada hari pertama, Rabu (17/11/2021), kegiatan berlangsung di Hotel PO Jalan Pemuda Nomor 118 Sekayu dengan materi pembahasan 'Merawat Kebhinnekaan melalui Moderasi Agama dan Perspektif Hak Asasi Manusia' dan 'Partisipasi Kelompok Rentan dalam Upaya Pemulihan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Pascapandemi Covid-19'.
Dalam Festival juga dibicarakan tentang 'HAM Difabel, Kebijakan Afirmasi dan Implementasi. Sementara di Hotel MG Setos dilaksanakan Open Goverment dengan tema 'Layanan Peradilan yang Inklusif' serta masalah 'Suara Anak dan Anak Muda untuk Pemenuhan Hak Anak yang Inklusif dan Resilien', dan sejumlah isu lainnya.
Pada hari kedua, Kamis (18/11/2021), yang berlangsung di Hotel PO, konteks permasalahan terkait lingkungan hidup dan mengukur sejauhmana Stranas dapat melengkapi RANHAM dan aplikasijya terhadap implementasi bisnis dan HAM di Indonesia.
Sementara di Hotel MG Setos permasalahan yang dibahas di antaranya menyangkut 'Perlindungan Pembela HAM untuk Pemajuan dan Penegakan HAM' serta kolaborasi 'Multipihak untuk Perlindungan Anak yang Inklusif dan Resilien dan lainnya.
Sementara di hari terakhir, Jumat (19/11/2021), meninjau situs Kampung Demokrasi Pancasila MAJT-Rodjo Pedurungan-Sampookong dan Kampung Nelayan – Pondok Boro. Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardhani mengatakan, Festival Hak Asasi Manusia (HAM) 2021 dilaksanakan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan kabupaten/kota yang ramah HAM.
Karena itulah, Kantor Staf Presiden (KSP) antusias melibatkan diri dalam gelaran yang diinisiasi oleh International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) dan Komnas HAM ini.
“Dalam pidato Peringatan Hari HAM Internasional 2020, Presiden Jokowi kembali memberi apresiasi inisiatif Festival HAM, yang sejatinya adalah festival kabupaten/kota HAM sebagai upaya untuk mengarusutamakan pelaksanaan dan tanggung jawab HAM di daerah,” kata Jaleswari usai penandatanganan kerjasama dan Kick-Off penyelenggaraan Festival HAM 2021.
Festival HAM 2021 digelar secara daring dan luring yang mengusung tema 'Bergerak Bersama Memperkuat Kebhinnekaan, Inklusi dan Resiliensi' diharapkan bisa menjadi kekuatan bersama untuk memenangkan peperangan melawan Covid-19, serta bangkit dan bertumbuh mewujudkan visi Indonesia 2045.
Sementara itu, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam acara itu sepakat dengan yang disampaikan Gubernur Jateng. Menurutnya, dalam menerapkan HAM yang dibutuhkan adalah sikap saling menghormati. “Problemnya cuma satu kalau kita pakai filosofinya HAM, mau nggak kita saling menghormati perbedaan. Capek kita baca buku tebal-tebal tentang hak asasi manusia sebetulnya satu kata yang paling pokok adalah menghormati manusia lain karena sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya.
Dalam acara yang digelar secara hybrid (luring dan daring) tersebut mengundang seluruh bupati dan wali kota se-Indonesia. Menko Polhukam Mahfud MD pun hadir secara luring dan meresmikan acara bersama Ketua Komnas HAM, Ketua Dewan Pengurus Infid dan sejumlah perwakilan NGO internasional. CM
(ars)
tulis komentar anda