Tutup Akses Ribuan Hoaks, Kominfo Yakin Bisa Tekan Penyebaran COVID-19

Jum'at, 19 November 2021 - 22:02 WIB
Pertama, pada 12 November 2021, tersebar informasi mengenai poster iklan COVID-19 yang mengajak para orang tua untuk menyumbangkan organ anak-anak mereka. Dedy menegaskan bahwa gambar tersebut merupakan hasil alterasi dan tidak benar.

Kedua, pada tanggal yang sama, tersebar berita tentang negara Jepang yang memutuskan untuk menghentikan program vaksinasi COVID-19 dan lebih memilih ivermectin yang dapat menghentikan penyakit COVID-19 dalam waktu semalam. Itu juga berita hoaks alias palsu.

Ketiga, pada 13 November 2021, telah beredar hoaks mengenai unggahan di media sosial facebook yang mengklaim orang yang disuntik vaksin cenderung mengalami perubahan mental dan fisik.

Keempat, tanggal yang sama juga, muncul hoaks berupa narasi video yang beredar di sosial media berupa potongan video berbahasa asing yang mengklaim bahwa tes swab COVID-19 adalah

vaksinasi yang terselubung.

Kelima, pada 16 November 2021, beredar sebuah informasi tidak benar yang menyatakan bahwa istri CEO Pfizer, salah satu perusahaan manufaktur vaksin COVID-19 meninggal dunia akibat

komplikasi vaksin.

Dedy mengatakan, pihaknya berharap agar semua elemen masyarakat ikut memerangi hoaks. "Dengan menghentikan persebaran hoaks COVID-19, melakukan literasi digital, semangat melakukan vaksinasi, serta taat protokol kesehatan, bersama kita mampu dalam menekan risiko persebaran COVID-19," tutupnya.
(don)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More