Kisah Guru Teladan yang Rela Mengajar Para Muridnya dari Rumah ke Rumah
Rabu, 22 April 2020 - 15:45 WIB
“Saya harus menitipkan sepeda motornya dan terpaksa berjalan kaki melewati pematang sawah untuk bisa mengajar anak didik yang ada di pelosok desa. Hal ini terpaksa dilakukan karena sebagian rumah anak didik saya tidak bisa dijangkau dengan sepeda motor. Terlebih jika hujan,” kata dia kepada MNC Media beberapa waktu lalu.
Pak Avan mengaku melakukan semua ini sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru di tengah musibah pandemi Covid-19 dan keterbatasan ekonomi sebagian besar para wali murid.
Dia mengaku senang melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru karena mendapat dukungan dari kepala sekolah dan lebih-lebih para wali siswa.
“Saat cuaca bagus saya bisa mendatangi delapan hingga 11 rumah murid-muridnya. Namun jika sedang hujan dan jalan becek saya hanya mendatangi rumah murid semampunya. Satu murid itu sekitar 25 sampai 30 menit dikunjungi,” timpalnya.
Penerapan program belajar di rumah khususnya di wilayah pedesaan, lanjut dia, dinilai kurang efektif karena banyak siswa yang tidak memiliki gawai pintar.
Ramdani salah seorang siswa mengaku senang saat gurunya pak Avan mendatangi langsung masing-masing rumah anak didiknya untuk belajar.
“Saya belajar di rumah kan sekolah tidak masuk. Setiap hari saya didatangi oleh bapak Avan untuk belajar. Pak Avan orangnya baik, “ ungkap Ramdani.
Minimal, kata dia, tidak bosan saat belajar di rumah. Dia juga mengaku sudah ingin bersekolah lagi seperti biasanya.
Avan Abdurrahman adalah satu dari sekian sosok guru yang perlu diteladani musibah virus Corona tidak membuatnya lelah dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru. Namu dia tetap gigih mengajari murid-muridnya meski harus mendatangi murid ke rumahnya masing-masing.
Pak Avan mengaku melakukan semua ini sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru di tengah musibah pandemi Covid-19 dan keterbatasan ekonomi sebagian besar para wali murid.
Dia mengaku senang melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru karena mendapat dukungan dari kepala sekolah dan lebih-lebih para wali siswa.
“Saat cuaca bagus saya bisa mendatangi delapan hingga 11 rumah murid-muridnya. Namun jika sedang hujan dan jalan becek saya hanya mendatangi rumah murid semampunya. Satu murid itu sekitar 25 sampai 30 menit dikunjungi,” timpalnya.
Penerapan program belajar di rumah khususnya di wilayah pedesaan, lanjut dia, dinilai kurang efektif karena banyak siswa yang tidak memiliki gawai pintar.
Ramdani salah seorang siswa mengaku senang saat gurunya pak Avan mendatangi langsung masing-masing rumah anak didiknya untuk belajar.
“Saya belajar di rumah kan sekolah tidak masuk. Setiap hari saya didatangi oleh bapak Avan untuk belajar. Pak Avan orangnya baik, “ ungkap Ramdani.
Minimal, kata dia, tidak bosan saat belajar di rumah. Dia juga mengaku sudah ingin bersekolah lagi seperti biasanya.
Avan Abdurrahman adalah satu dari sekian sosok guru yang perlu diteladani musibah virus Corona tidak membuatnya lelah dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru. Namu dia tetap gigih mengajari murid-muridnya meski harus mendatangi murid ke rumahnya masing-masing.
tulis komentar anda