Cuaca Ekstrem di Luwu Raya, Sawah hingga Ratusan Rumah Warga Terdampak
Senin, 01 November 2021 - 08:25 WIB
PALOPO - Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai petir dan angin puting beliung melanda Luwu Raya , utamanya Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, sejak Sabtu (30/10/2021) sore.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo , sebanyak 324 rumah warga terdampak dan 12 di antaranya mengalami rusak berat akibat hantaman puting beliung dan tertimpa pohon.
"Satu kita syukuri, tidak ada korban jiwa, meski demikian kami mencatat ada 324 rumah warga terdampak dimana 12 rumah diantaranya rusak berat," ujar Kepala BPBD Kota Palopo, Antonius Dengen.
Dia merincikan, di Kecamatan Wara ada 100 rumah warga dan 12 rumah ibadah terdampak, Kecamatan Wara Barat ada 2 rumah, Kecamatan Wara Timur ada 141 rumah, Kecamatan Wara Selatan ada 18 rumah, Kecamatan Mungkajang ada 22 rumah, Kecamatan Wara Utara ada 30 rumah, Kecamatan Sendana ada 8 rumah dan Kecamatan Bara ada 3 rumah.
Selain korban puting beliung, BPBD Kota Palopo juga mencatat ada ratusan rumah warga yang terendam dan terdampak banjir sejak Sabtu (31/10/2021) malam hingga Minggu, (31/10/2021) sore.
"Ada 555 rumah warga yang terdampak banjir, yakni di Kecamatan Bara ada 147 rumah dan Kecamatan Telluwanua ada 408 rumah, satu buah jembatan yang terletak di Poros Trans Sulawesi perbatasan Palopo dan Kabupaten Luwu, mengalami keretakan cukup besar sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan dan menyebabkan kemacetan yang cukup panjang di Poros Trans Sulawesi," lanjut Antonius Dengen.
BPBD Kota Palopo juga mencatat ada 13 hektare persawahan warga yang terkena banjir, 10 titik tanggul rusak dan 12 titik pengairan juga ikut rusak di Kecamatan Wara Barat. Hujan yang mengguyur Kota Palopo juga menyebabkan longsor di Kelurahan Pentojangan dan Kelurahan Battang.
"Langkah penanganan telah kami lakukan di antaranya evakuasi warga terdampak banjir, pembersihan reruntuhan rumah warga dan pembersihan pohon tumbang termasuk membersihkan material longsor. Ini melibatkan masyarakat, aparat TNI dan Polri," ujarnya.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo , sebanyak 324 rumah warga terdampak dan 12 di antaranya mengalami rusak berat akibat hantaman puting beliung dan tertimpa pohon.
"Satu kita syukuri, tidak ada korban jiwa, meski demikian kami mencatat ada 324 rumah warga terdampak dimana 12 rumah diantaranya rusak berat," ujar Kepala BPBD Kota Palopo, Antonius Dengen.
Dia merincikan, di Kecamatan Wara ada 100 rumah warga dan 12 rumah ibadah terdampak, Kecamatan Wara Barat ada 2 rumah, Kecamatan Wara Timur ada 141 rumah, Kecamatan Wara Selatan ada 18 rumah, Kecamatan Mungkajang ada 22 rumah, Kecamatan Wara Utara ada 30 rumah, Kecamatan Sendana ada 8 rumah dan Kecamatan Bara ada 3 rumah.
Selain korban puting beliung, BPBD Kota Palopo juga mencatat ada ratusan rumah warga yang terendam dan terdampak banjir sejak Sabtu (31/10/2021) malam hingga Minggu, (31/10/2021) sore.
"Ada 555 rumah warga yang terdampak banjir, yakni di Kecamatan Bara ada 147 rumah dan Kecamatan Telluwanua ada 408 rumah, satu buah jembatan yang terletak di Poros Trans Sulawesi perbatasan Palopo dan Kabupaten Luwu, mengalami keretakan cukup besar sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan dan menyebabkan kemacetan yang cukup panjang di Poros Trans Sulawesi," lanjut Antonius Dengen.
BPBD Kota Palopo juga mencatat ada 13 hektare persawahan warga yang terkena banjir, 10 titik tanggul rusak dan 12 titik pengairan juga ikut rusak di Kecamatan Wara Barat. Hujan yang mengguyur Kota Palopo juga menyebabkan longsor di Kelurahan Pentojangan dan Kelurahan Battang.
"Langkah penanganan telah kami lakukan di antaranya evakuasi warga terdampak banjir, pembersihan reruntuhan rumah warga dan pembersihan pohon tumbang termasuk membersihkan material longsor. Ini melibatkan masyarakat, aparat TNI dan Polri," ujarnya.
tulis komentar anda