Cegah COVID-19, Kendal Gelar Rapid Test Corona di Pasar Tradisional
Kamis, 04 Juni 2020 - 12:05 WIB
KENDAL - Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal menggelar rapid test massal di pasar tradisional untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru, COVID-19. Sasaran utamanya adalah pedagang pasar yang memiliki riwayat kontak dengan penjual dari daerah zona merah.
Rapid test corona salah satunya digelar di Pasar Pagi Kaliwungu, Kendal, Kamis (4/6/2020) siang. Petugas mengambil 50 sampel darah milik pedagang dan pembeli untuk diperiksa apakah reaktif corona atau tidak.
Kepala Dinas Kesehatan Kendal Ferinando Rad Bonay mengaku memilih pasar tradisional sebagai sasaran rapid test . Bertemunya banyak orang dari berbagai wilayah dan kurang kesadaran masyarakat menerapkan physical distancing menjadikan pasar rentan penyebaran COVID-19.( )
Dikatakan Ferinando, dalam rapid test ini petugas mengambil sampel darah 50 pedagang dan pembeli. Khusus pedagang yang diambil sampel darahnya adalah mereka yang mempunyai riwayat kontak dengan pedagang dari daerah lain, terutama yang masuk kategori zona merah.
Hasil rapid test di sejumlah pasar tradisional dan tempat keramaian menunjukkan hampir 25% sampel darah yang diambil reaktif terhadap virus corona. Karena itu pengawasan dan pemantauan di pasar tradisional terus dilakukan untuk mencegah penularan virus lebih banyak lagi.
"Kasus corona di Kabupaten Kendal sepekan terakhir ini datar dan cenderung tidak ada peningkatan. Namun tidak adanya peningkatan ini karena memang kesadaran warga meningkat atau belum ditemukan," katanya.
Rapid test di sejumlah pasar tradisional yang dilakukan sebelumnya dengan sampel darah mencapai 300 orang ditemukan 65 sampel darah yang reaktif. Dinas kesehatan sudah melakukan penanganan dengan mengisolasi dan pemeriksaan swab, tapi hasilnya seluruhnya negatif.
Rapid test corona salah satunya digelar di Pasar Pagi Kaliwungu, Kendal, Kamis (4/6/2020) siang. Petugas mengambil 50 sampel darah milik pedagang dan pembeli untuk diperiksa apakah reaktif corona atau tidak.
Kepala Dinas Kesehatan Kendal Ferinando Rad Bonay mengaku memilih pasar tradisional sebagai sasaran rapid test . Bertemunya banyak orang dari berbagai wilayah dan kurang kesadaran masyarakat menerapkan physical distancing menjadikan pasar rentan penyebaran COVID-19.( )
Dikatakan Ferinando, dalam rapid test ini petugas mengambil sampel darah 50 pedagang dan pembeli. Khusus pedagang yang diambil sampel darahnya adalah mereka yang mempunyai riwayat kontak dengan pedagang dari daerah lain, terutama yang masuk kategori zona merah.
Hasil rapid test di sejumlah pasar tradisional dan tempat keramaian menunjukkan hampir 25% sampel darah yang diambil reaktif terhadap virus corona. Karena itu pengawasan dan pemantauan di pasar tradisional terus dilakukan untuk mencegah penularan virus lebih banyak lagi.
"Kasus corona di Kabupaten Kendal sepekan terakhir ini datar dan cenderung tidak ada peningkatan. Namun tidak adanya peningkatan ini karena memang kesadaran warga meningkat atau belum ditemukan," katanya.
Rapid test di sejumlah pasar tradisional yang dilakukan sebelumnya dengan sampel darah mencapai 300 orang ditemukan 65 sampel darah yang reaktif. Dinas kesehatan sudah melakukan penanganan dengan mengisolasi dan pemeriksaan swab, tapi hasilnya seluruhnya negatif.
(abd)
tulis komentar anda