18 Kabupaten/Kota di Sulsel Mulai Bisa Kendalikan Penyebaran COVID-19
Kamis, 04 Juni 2020 - 10:33 WIB
"(Difokuskan di daerah) episentrum. Kedua, Luwu Timur. Yang R0 sudah di bawah 1, udah. Kita tinggal jaga. Yang R0 di atas satu ini yang kita harus massif," jelas Nurdin.
Dari hasil rapid test massal ini, diharapkan mampu menjaring warga yang terindikasi virus korona. Jika hasil pemeriksaan reaktif, ataupun ada warga berkategori OTG maupun PDP, segera diisolasi secara terpusat di Makassar. Di beberapa hotel yang disiapkan Pemprov Sulsel lewat program duta wisata Covid-19.
Sementara program tersebut bakal berakhir pekan ini. Dalam artian, ditargetkan hanya menerima penanganan warga terdampak Covid-19 hingga 6 Juni mendatang.
Namun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang jika masih ada ditemukan warga kategori OTG maupun PDP. Makanya upaya tracing contact digencarkan, agar segera ditangani lewat program tersebut sesuai target. Apalagi Nurdin mengaku, program duta wisata Covid-19 cukup efektif menekan penularan, di tengah belum ditemukannya vaksin.
"Ini kalau kita sudah bisa isolasi semua, yang memang bisa menjadi pemicu penularan, maka kita sudah bisa mengatakan bahwa Covid-19 sudah bisa terkendali di Makassar. Kalau daerah-daerah kan, Alhamdulillah (mulai terkendali). Mereka sangat menghargai apa yang dilakukan oleh provinsi," urai dia.
Baca Juga : 18 Tenaga Medis di RS Pelamonia Makassar Terkonfirmasi Positif COVID-19
Khusus Kota Makassar, Nurdin menilai masih ada beberapa kecamatan yang tingkat penyebaran Covid-19 masih tinggi. Salah satu yang disoroti, Kecamatan Tamalate. Wilayah itulah kemudian yang dikatakan, penanganannya pun harus lebih massif.
"Makanya saya bilang tadi ke pak wali, segera lakukan secara massif Tamalate, karena disitu, Tamalate itu," tegasnya. Nurdin juga meminta agar daerah lain yang angka Rt di bawah 1 tidak menganggap enteng dan malah mengendorkan pengetatan wilayah meski kurva penularannya mulai melandai.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Sulsel inipun tak menampik, sebelumnya tingkat penularan virus korona sudah bisa melandai di akhir Mei lalu. Itupun jika warga disiplin mematuhi protokol kesehatan. "Itu dengan catatan, masyarakat harus patuh, harus disiplin. Minimal itu tadi penggunaan masker, jaga jarak, terus tangan bersih, hidup sehat. Itu sesungguhnya yang kita harapkan," tambah.
Meski sebagian besar daerah dianggap sudah terkendali, Nurdin menuturkan tak ingin gegabah serta merta menerapkan skenario new normal. Upaya pemerintah memutus mata rantai penularan, harus ikut mendapat dukungan penuh dari warga sendiri yang patuh pada pedoman protokol kesehatan.
Dari hasil rapid test massal ini, diharapkan mampu menjaring warga yang terindikasi virus korona. Jika hasil pemeriksaan reaktif, ataupun ada warga berkategori OTG maupun PDP, segera diisolasi secara terpusat di Makassar. Di beberapa hotel yang disiapkan Pemprov Sulsel lewat program duta wisata Covid-19.
Sementara program tersebut bakal berakhir pekan ini. Dalam artian, ditargetkan hanya menerima penanganan warga terdampak Covid-19 hingga 6 Juni mendatang.
Namun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang jika masih ada ditemukan warga kategori OTG maupun PDP. Makanya upaya tracing contact digencarkan, agar segera ditangani lewat program tersebut sesuai target. Apalagi Nurdin mengaku, program duta wisata Covid-19 cukup efektif menekan penularan, di tengah belum ditemukannya vaksin.
"Ini kalau kita sudah bisa isolasi semua, yang memang bisa menjadi pemicu penularan, maka kita sudah bisa mengatakan bahwa Covid-19 sudah bisa terkendali di Makassar. Kalau daerah-daerah kan, Alhamdulillah (mulai terkendali). Mereka sangat menghargai apa yang dilakukan oleh provinsi," urai dia.
Baca Juga : 18 Tenaga Medis di RS Pelamonia Makassar Terkonfirmasi Positif COVID-19
Khusus Kota Makassar, Nurdin menilai masih ada beberapa kecamatan yang tingkat penyebaran Covid-19 masih tinggi. Salah satu yang disoroti, Kecamatan Tamalate. Wilayah itulah kemudian yang dikatakan, penanganannya pun harus lebih massif.
"Makanya saya bilang tadi ke pak wali, segera lakukan secara massif Tamalate, karena disitu, Tamalate itu," tegasnya. Nurdin juga meminta agar daerah lain yang angka Rt di bawah 1 tidak menganggap enteng dan malah mengendorkan pengetatan wilayah meski kurva penularannya mulai melandai.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Sulsel inipun tak menampik, sebelumnya tingkat penularan virus korona sudah bisa melandai di akhir Mei lalu. Itupun jika warga disiplin mematuhi protokol kesehatan. "Itu dengan catatan, masyarakat harus patuh, harus disiplin. Minimal itu tadi penggunaan masker, jaga jarak, terus tangan bersih, hidup sehat. Itu sesungguhnya yang kita harapkan," tambah.
Meski sebagian besar daerah dianggap sudah terkendali, Nurdin menuturkan tak ingin gegabah serta merta menerapkan skenario new normal. Upaya pemerintah memutus mata rantai penularan, harus ikut mendapat dukungan penuh dari warga sendiri yang patuh pada pedoman protokol kesehatan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda