50.735 Kawasan Disemprot Disinfektan, Efektif Menekan ODP
Rabu, 03 Juni 2020 - 17:17 WIB
SURABAYA - Penyemprotan disinfektan yang dilakukan secara massif dinilai efektif untuk menekan penyebaran COVID-19 di Kota Surabaya. Cara ini bisa menekan pertambahan Orang Dalam Pemantauan (ODP).
(Baca juga: Ini Penjelasan Risma Tentang Penanganan COVID-19 di Surabaya )
Ketua RW 3 Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Surabaya, Sukir menuturkan, penyemprotan disinfektan itu memang sangat efektif dalam menekan pertambahan ODP, apalagi di wilayahnya sudah ada beberapa yang reaktif setelah rapid test dan ada pula yang terkonfirmasi COVID-19.
Rutinitas penyemprotan yang dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) maupun swadaya warga berhasil menekan penambahan ODP di lingkungannya. Sehingga warga bisa lebih lega.
"Selain rutin melakukan penyemprotan, kami juga rutin meminta warga untuk melakukan isolasi mandiri, di wilayah kami sekarang sudah ada yang sembuh COVID-19, dan ODP-nya berhasil ditekan," kata Sukir, Rabu (3/6/2020).
Ia melanjutkan, mobil Dinas PMK sudah berkali-kali melakukan penyemprotan di wilayahnya hingga saat ini, bahkan setelah ada yang terkonfirmasi, setiap hari dilakukan penyemprotan. Kemudian beberapa titik yang tidak terjangkau mobil Dinas PMK, mereka melakukan penyemprotan sendiri oleh warga melalui swadaya masyarakat.
Kepala Dinas PMK Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, jajaran PMK bersama personil Satpol dan Linmas terus melakukan penyemprotan ke berbagai titik di Kota Surabaya. Penyemprotan itu sudah massif dilakukan sejak 13 Maret 2020 atau ketika kasus pertama muncul di Kota Surabaya.
"Setiap hari kami melakukan penyemprotan, sehari bisa 300-400 titik, sehingga total titik penyemprotan yang dilakukan bersama OPD lain sebanyak 50.735 lokasi per tanggal 2 Juni 2020. Sedangkan penyemprotan yang dilakukan oleh PMK sendiri total sebanyak 43.371 lokasi," katanya.
Ia memastikan bahwa titik-titik lokasi penyemprotan itu tidak asal nyemprot, namun berlandaskan data. Ketika menerima data terkonfirmasi COVID-19 di suatu alamat tertentu, kemudian Dinas PMK langsung "mengejar" alamat itu dan langsung melakukan penyemprotan di kawasan tempat tinggal pasien terkonfirmasi itu.
"Jadi, sekeliling tempat tinggal pasien itu kami semprot, kira-kira radius 500 meter di sekelilingnya kami semprot semuanya. Tujuannya jelas supaya tidak ada lagi penambahan ODP di wilayah tersebut, dan ini akan terus kami lakukan ke depannya," imbuhnya.
Dedik menjelaskan bahwa dalam melakukan penyemprotan ini pihaknya menurunkan hampir semua unit, mulai unit yang paling besar hingga yang paling kecil. Beberapa unit ini adalah Bronto Skylife yang setiap hari melakukan penyemprotan di Hotel Asrama Haji dan Rumah Sakit Soewandhie serta titik-titik lainnya. Kemudian ada pula unit Kajama, Unit Firedome, serta Unit Walang Kadung yang biasa masuk-masuk ke gang-gang sempit.
"Nah, ketika melakukan penyemprotan kami memiliki SOP yang harus dilakukan. Salah satunya harus menggunakan APD lengkap khas PMK dan para personil tidak boleh turun dari mobil, sehingga penyemprotannya dilakukan di atas mobil demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(Baca juga: Ini Penjelasan Risma Tentang Penanganan COVID-19 di Surabaya )
Ketua RW 3 Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Surabaya, Sukir menuturkan, penyemprotan disinfektan itu memang sangat efektif dalam menekan pertambahan ODP, apalagi di wilayahnya sudah ada beberapa yang reaktif setelah rapid test dan ada pula yang terkonfirmasi COVID-19.
Rutinitas penyemprotan yang dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) maupun swadaya warga berhasil menekan penambahan ODP di lingkungannya. Sehingga warga bisa lebih lega.
"Selain rutin melakukan penyemprotan, kami juga rutin meminta warga untuk melakukan isolasi mandiri, di wilayah kami sekarang sudah ada yang sembuh COVID-19, dan ODP-nya berhasil ditekan," kata Sukir, Rabu (3/6/2020).
Ia melanjutkan, mobil Dinas PMK sudah berkali-kali melakukan penyemprotan di wilayahnya hingga saat ini, bahkan setelah ada yang terkonfirmasi, setiap hari dilakukan penyemprotan. Kemudian beberapa titik yang tidak terjangkau mobil Dinas PMK, mereka melakukan penyemprotan sendiri oleh warga melalui swadaya masyarakat.
Kepala Dinas PMK Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, jajaran PMK bersama personil Satpol dan Linmas terus melakukan penyemprotan ke berbagai titik di Kota Surabaya. Penyemprotan itu sudah massif dilakukan sejak 13 Maret 2020 atau ketika kasus pertama muncul di Kota Surabaya.
"Setiap hari kami melakukan penyemprotan, sehari bisa 300-400 titik, sehingga total titik penyemprotan yang dilakukan bersama OPD lain sebanyak 50.735 lokasi per tanggal 2 Juni 2020. Sedangkan penyemprotan yang dilakukan oleh PMK sendiri total sebanyak 43.371 lokasi," katanya.
Ia memastikan bahwa titik-titik lokasi penyemprotan itu tidak asal nyemprot, namun berlandaskan data. Ketika menerima data terkonfirmasi COVID-19 di suatu alamat tertentu, kemudian Dinas PMK langsung "mengejar" alamat itu dan langsung melakukan penyemprotan di kawasan tempat tinggal pasien terkonfirmasi itu.
"Jadi, sekeliling tempat tinggal pasien itu kami semprot, kira-kira radius 500 meter di sekelilingnya kami semprot semuanya. Tujuannya jelas supaya tidak ada lagi penambahan ODP di wilayah tersebut, dan ini akan terus kami lakukan ke depannya," imbuhnya.
Dedik menjelaskan bahwa dalam melakukan penyemprotan ini pihaknya menurunkan hampir semua unit, mulai unit yang paling besar hingga yang paling kecil. Beberapa unit ini adalah Bronto Skylife yang setiap hari melakukan penyemprotan di Hotel Asrama Haji dan Rumah Sakit Soewandhie serta titik-titik lainnya. Kemudian ada pula unit Kajama, Unit Firedome, serta Unit Walang Kadung yang biasa masuk-masuk ke gang-gang sempit.
"Nah, ketika melakukan penyemprotan kami memiliki SOP yang harus dilakukan. Salah satunya harus menggunakan APD lengkap khas PMK dan para personil tidak boleh turun dari mobil, sehingga penyemprotannya dilakukan di atas mobil demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(eyt)
tulis komentar anda