Jalan Badami-Loji Digunakan Pemudik Menuju Jakarta, Warga Resah
Rabu, 03 Juni 2020 - 16:52 WIB
KARAWANG - Dampak dari penyekatan kendaraan di KM 47 tol Cikampek yang akan menuju Jakarta mulai dirasakan masyarakat Karawang.
Kendaraan roda empat yang tidak memiliki surat izin keluar masuk (SIKM) diputar balik ke tempat asal, melalui pintu tol Karawang Barat. Namun kendaraan bukan kembali ke tempat asal, malah banyak yang menuju jalan alternatif di Karawang menuju Jakarta.
Berdasarkan pemantauan, dalam sepekan ini jalan Badami-Loji dijadikan jalan alternatif menuju Jakarta, melalui Bekasi. Dari gerbang tol Karawang Barat pemudik bukan masuk kembali menuju arah tol Cipali, tapi malah keluar menuju loji yang berbatasan dengan Bekasi.
Mereka masuk ke jalan Badami-Loji menuju Bekasi untuk menghindari pemeriksaan di Pos jaga. "Banyak mobil besar seperti truk dan bus masuk ke jalan sini menuju Bekasi. Padahal jarang bus besar masuk sini, kecuali bus karyawan," kata Asep, warga Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat.
Jalan alternatif Badami-Loji menjadi pilihan pemudik yang diputar balik di pos pemeriksaan KM 47. Mereka ke luar dari gerbang Tol Karawang Barat, kemudian masuk jalur Badami-Loji dan masuk ke jalan inspeksi Kalimalang di pertigaan Kobakbiru. "Jalan jadi macet dan semrawut kami jadi ikut terganggu. Apalagi malam hari malah semakin banyak kendaraan besar," kata Asep.
Ketika dikonfirmasi terkait keluhan warga, Sekda Karawang Acep Jamhuri mengatakan, kejadian tersebut sudah terjadi sejak 26 Mei lalu. Itu setelah jajaran Polda Metro Jaya dan timnya melakukan penyekatan jalan di KM 47 menuju Jakarta. "Kendaraan yang diputar balik malah putar di Karawang bukan kembali ketempat asal," kata Acep.
Acep mengatakan sedikitnya ada 4.500 unit kendaraan yang ditolak masuk ke DKI. Mereka diperintahkan putar balik dan ke luar gerbang tol Karawang Barat tanpa pemeriksaan/penerapan protokol kesehatan.
"Sebagian dari pengendara tidak balik ketempat asal tapi mereka malah tetap berada di Karawang menunggu kesempatan masuk Jakarta. Jadi ini resiko bagi kita," pungkasnya.
Kendaraan roda empat yang tidak memiliki surat izin keluar masuk (SIKM) diputar balik ke tempat asal, melalui pintu tol Karawang Barat. Namun kendaraan bukan kembali ke tempat asal, malah banyak yang menuju jalan alternatif di Karawang menuju Jakarta.
Berdasarkan pemantauan, dalam sepekan ini jalan Badami-Loji dijadikan jalan alternatif menuju Jakarta, melalui Bekasi. Dari gerbang tol Karawang Barat pemudik bukan masuk kembali menuju arah tol Cipali, tapi malah keluar menuju loji yang berbatasan dengan Bekasi.
Mereka masuk ke jalan Badami-Loji menuju Bekasi untuk menghindari pemeriksaan di Pos jaga. "Banyak mobil besar seperti truk dan bus masuk ke jalan sini menuju Bekasi. Padahal jarang bus besar masuk sini, kecuali bus karyawan," kata Asep, warga Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat.
Jalan alternatif Badami-Loji menjadi pilihan pemudik yang diputar balik di pos pemeriksaan KM 47. Mereka ke luar dari gerbang Tol Karawang Barat, kemudian masuk jalur Badami-Loji dan masuk ke jalan inspeksi Kalimalang di pertigaan Kobakbiru. "Jalan jadi macet dan semrawut kami jadi ikut terganggu. Apalagi malam hari malah semakin banyak kendaraan besar," kata Asep.
Ketika dikonfirmasi terkait keluhan warga, Sekda Karawang Acep Jamhuri mengatakan, kejadian tersebut sudah terjadi sejak 26 Mei lalu. Itu setelah jajaran Polda Metro Jaya dan timnya melakukan penyekatan jalan di KM 47 menuju Jakarta. "Kendaraan yang diputar balik malah putar di Karawang bukan kembali ketempat asal," kata Acep.
Acep mengatakan sedikitnya ada 4.500 unit kendaraan yang ditolak masuk ke DKI. Mereka diperintahkan putar balik dan ke luar gerbang tol Karawang Barat tanpa pemeriksaan/penerapan protokol kesehatan.
"Sebagian dari pengendara tidak balik ketempat asal tapi mereka malah tetap berada di Karawang menunggu kesempatan masuk Jakarta. Jadi ini resiko bagi kita," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda