Misteri Wisma Tumapel, Bangunan Angker Tempat Penginapan Petinggi Belanda
Rabu, 13 Oktober 2021 - 14:28 WIB
"Ketika dibangun Splendid Inn diharapkan orang yang turun di stasiun kota baru nginapnya tidak jauh, karena belum ada penginapan, awal penginapan di situ di Malang, khususnya di wilayah temanggungan dan Rampal," jelasnya.
Seiring berjalannya waktu Jepang yang datang menduduki Indonesia, mengusir Belanda yang tengah menduduki Indonesia. Beberapa bangunan peninggalan Belanda diambil alih oleh Jepang, termasuk kompleks bangunan di kawasan Kota Malang.
Semasa pemerintahan Jepang, peruntukkan ada perubahan sedikit dimana Wisma Tumapel yang dulu bernama Splendid Inn diubah menjadi markas kempetei atau polisi militer Jepang. Sementara Balai Kota Malang tetap dijadikan pusat pemerintahan, sedangkan kawasan SMA Tugu, dahulu dijadikan markas tawanan, termasuk di dalamnya beberapa tahanan dari tentara Belanda.
"Wisma Tumapel ini berubah fungsi saat didatangi Jepang, dari penginapan menjadi markas kempetei, sementara SMA Tugu dan dijadikan markas tawanan, kalau untuk balai kota dijadikan pusat pemerintahan dan pemimpin tertinggi, sekelas wali kota," terangnya.
Sementara itu Sekretaris TACB Kota Malang yang juga seorang arsitek Erlina Laksmiani Wahdyutami, menyebut bahwa bangunan Wisma Tumapel atau dulunya bernama Splendid Inn ini didesain dengan menggunakan arsitek modern.
"Langgamnya Wisma Tumapel arsitek modern, tapi ada ornamen - ornamen garis - garis tegas, seperti kantor PLN (di Kayutangan), kalau arsitek modern itu sebenarnya anti ornamen. Kalau langgam arsitek klasik dipakai di gereja - gereja, kayak Kayutangan dan Gereja Ijen," jelas Erlina.
Perempuan yang juga dosen Arsitek Universitas Merdeka (Unmer) juga berujar bahwa bangunan Wisma Tumapel yang saat ini bukanlah struktur bangunan yang asli. Sebab ada beberapa perubahan drastis, salah satunya di lantainya.
"Kalau dulu yang aslinya pakai lantai traso warna merah, tapi sekarang diganti keramik kecoklatan. Sedangkan di blendug di atap bangunan itu juga tambahan baru, tahun 93 masih belum ada," bebernya
Seiring berjalannya waktu Jepang yang datang menduduki Indonesia, mengusir Belanda yang tengah menduduki Indonesia. Beberapa bangunan peninggalan Belanda diambil alih oleh Jepang, termasuk kompleks bangunan di kawasan Kota Malang.
Semasa pemerintahan Jepang, peruntukkan ada perubahan sedikit dimana Wisma Tumapel yang dulu bernama Splendid Inn diubah menjadi markas kempetei atau polisi militer Jepang. Sementara Balai Kota Malang tetap dijadikan pusat pemerintahan, sedangkan kawasan SMA Tugu, dahulu dijadikan markas tawanan, termasuk di dalamnya beberapa tahanan dari tentara Belanda.
"Wisma Tumapel ini berubah fungsi saat didatangi Jepang, dari penginapan menjadi markas kempetei, sementara SMA Tugu dan dijadikan markas tawanan, kalau untuk balai kota dijadikan pusat pemerintahan dan pemimpin tertinggi, sekelas wali kota," terangnya.
Sementara itu Sekretaris TACB Kota Malang yang juga seorang arsitek Erlina Laksmiani Wahdyutami, menyebut bahwa bangunan Wisma Tumapel atau dulunya bernama Splendid Inn ini didesain dengan menggunakan arsitek modern.
"Langgamnya Wisma Tumapel arsitek modern, tapi ada ornamen - ornamen garis - garis tegas, seperti kantor PLN (di Kayutangan), kalau arsitek modern itu sebenarnya anti ornamen. Kalau langgam arsitek klasik dipakai di gereja - gereja, kayak Kayutangan dan Gereja Ijen," jelas Erlina.
Perempuan yang juga dosen Arsitek Universitas Merdeka (Unmer) juga berujar bahwa bangunan Wisma Tumapel yang saat ini bukanlah struktur bangunan yang asli. Sebab ada beberapa perubahan drastis, salah satunya di lantainya.
"Kalau dulu yang aslinya pakai lantai traso warna merah, tapi sekarang diganti keramik kecoklatan. Sedangkan di blendug di atap bangunan itu juga tambahan baru, tahun 93 masih belum ada," bebernya
(msd)
tulis komentar anda