Sambangi Gubernur Khofifah di Grahadi, Dubes Arab Saudi Bahas Kemudahan Umrah

Selasa, 12 Oktober 2021 - 08:49 WIB
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed al-Thaqafi usai menggelar pertemuan dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
SURABAYA - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan kerja Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed al-Thaqafi di Gedung Grahadi Surabaya. Dalam pertemuan tersebut, dibahas dua hal penting, yakni rencana pembukaan konsulat Arab Saudi di Surabaya, dan pelaksanaan umrah.



"Hari ini kedutaan dan rombongan dijamu dengan baik. Kami membicarakan banyak hal. Insya Allah pembukaan haji dan umrah, pembukaan konsulat di Surabaya. Dan kami akan ketemu dengan pengusaha Jatim dan Saudi Arabia," ujar Essam, Senin (11/10/2021).

Essam menambahkan pihaknya sudah menyampaikan kepada Khofifah untuk segera realisasikan pembukaan konsulat itu. Pihaknya juga akan berusaha meningkatkan kerjasama bidang pendidikan. Diharapkan kerjasama tersebut bisa terealisasi secepatnya. "Semoga pandemi COVID-19 ini bisa segera mereda dan semua bisa pulih normal dan sehingga kegiatan tidak terhambat," jelasnya.





Sementara itu, Khofifah menyambut baik kedatangan rombongan Dubes Arab Saudi ke Jatim. Terutama terkait konfirmasi terkait akan dibukanya kembali ibadah umrah. Kabar terkait pembukaan ibadah umrah bagi warga Indonesia ini sangat disambut antusias, khususnya bagi warga Jatim.

"Harapan untuk dibukanya ibadah umrah dan haji itu sangat tinggi. Kemarin saya ke Magetan, dan hari ini ke Blitar, banyak yang menanyakan dan juga berterima kasih terkait rencana dibolehkannya kembali ibadah umrah dan haji," kata Khofifah.



Dia menambahkan, Essam menyampaikan kalau di Arab Saudi menggunakan vaksin AstraZeneca, Pfizer, Moderna dan Jhonson & Jhonson. "Saya bilang Jatim ini banyak AstraZeneca. Hampir 1,5 juta masyarakat Jawa Timur sudah menggunakan vaksin ini ketika provinsi lain belum menggunakan. Jadi beliau sampaikan spesifik sinovac juga sudah disetjui WHO, jadi tidak masalah, tapi Kemenkes Saudi akan dikoordinasikan dengan Kemenkes RI," terangnya.
(eyt)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More