Haji Batal, Sumsel Tak Jadi Rogoh Anggaran untuk Uang Saku Jamaah
Selasa, 02 Juni 2020 - 19:30 WIB
PALEMBANG - Pembatalan pemberangkat jamaah haji asal Indonesia, membawa sejumlah konsekuensi, termasuk buat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Pembatalan haji membuat Provinsi Sumsel tak perlu menganggarkan uang saku untuk jamaah dan biaya petugas haji .
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Sumsel M. Iqbal Alisyahbana mengatakan, pihaknya membatalkan anggaran uang saku bagi calon jamaah haji . Setiap tahun biasanya Gubernur Sumsel memberikan bantuan kepada masing-masing calon jamaah haji sebesar Rp1 juta.
Jika jumlah jamaah haji asal sebanyak 7.012 orang, maka Pemrov Sumsel harus merogoh anggaran sebanyak Rp7 miliar lebih. ( Baca:Ribuan Warga Sumsel Batal Berhaji, Keputusan Pahit namun Terbaik )
"Kita setiap tahun ada pos anggaran dari APBD untuk uang saku jamaah haji selama di Tanah Suci. Tapi kita tiadakan selaras dengan tidak adanya keberangkatan jamaah haji tahun ini," tandasnya.
Selain itu, kata Alisyahbana, pihaknya juga membatalkan pengiriman petugas haji untuk jamaah asal Sumsel. Meskipun Provinsi Sumsel belum lama ini sudah menyelesaikan seleksi petugas haji daerah.
"Karena haji ditunda tahun ini, maka petugas haji daerah yang sudah kita seleksi pun kita batalkan. Sejauh ini kita sudah selesaikan tahap penyeleksian petugas. Nilai seleksinya pun sudah, dan 47 orang yang terpilih sudah dikirim ke Kemenag RI," terang Alisyahbana.
Diakuinya, sebanyak 47 orang petugas tersebut rencana semula akan mendampingi tiap kloter jamaah calon haji dari Sumsel. Mereka direncanakan mendampingi haji umum, kesehatan, dan ibadah haji.
"Karena haji tahun ini ditiadakan, maka mereka yang terpilih dapat diusulkan lagi untuk tahun depan sesuai dengan kebijakan Gubernur Sumsel," tutupnya.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Sumsel M. Iqbal Alisyahbana mengatakan, pihaknya membatalkan anggaran uang saku bagi calon jamaah haji . Setiap tahun biasanya Gubernur Sumsel memberikan bantuan kepada masing-masing calon jamaah haji sebesar Rp1 juta.
Jika jumlah jamaah haji asal sebanyak 7.012 orang, maka Pemrov Sumsel harus merogoh anggaran sebanyak Rp7 miliar lebih. ( Baca:Ribuan Warga Sumsel Batal Berhaji, Keputusan Pahit namun Terbaik )
"Kita setiap tahun ada pos anggaran dari APBD untuk uang saku jamaah haji selama di Tanah Suci. Tapi kita tiadakan selaras dengan tidak adanya keberangkatan jamaah haji tahun ini," tandasnya.
Selain itu, kata Alisyahbana, pihaknya juga membatalkan pengiriman petugas haji untuk jamaah asal Sumsel. Meskipun Provinsi Sumsel belum lama ini sudah menyelesaikan seleksi petugas haji daerah.
"Karena haji ditunda tahun ini, maka petugas haji daerah yang sudah kita seleksi pun kita batalkan. Sejauh ini kita sudah selesaikan tahap penyeleksian petugas. Nilai seleksinya pun sudah, dan 47 orang yang terpilih sudah dikirim ke Kemenag RI," terang Alisyahbana.
Diakuinya, sebanyak 47 orang petugas tersebut rencana semula akan mendampingi tiap kloter jamaah calon haji dari Sumsel. Mereka direncanakan mendampingi haji umum, kesehatan, dan ibadah haji.
"Karena haji tahun ini ditiadakan, maka mereka yang terpilih dapat diusulkan lagi untuk tahun depan sesuai dengan kebijakan Gubernur Sumsel," tutupnya.
(ihs)
tulis komentar anda