Asyik! Festival Buah di Lamongan Siapkan 7 Ton Buah Gratis untuk Pengunjung
Senin, 04 Oktober 2021 - 11:21 WIB
LAMONGAN - Sebanyak 7 ton buah disediakan pantia Festival Pesta Buah di Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneg, Kabupaten Lamongan. Beberapa jenis buah bisa dinikmati dengan gratis oleh para pengunjung yang hadir di acara tersebut, Minggu (3/10/2021), siang.
Pesta buah kali ini berbeda dengan tahun-tahun lalu. Sebelumnya para pengunjung yang hadir di acara pesta buah bisa secara langsung berebut gunungan buah yang disusun menyerupai nasi tumpeng. Namun karena saat ini masih dalam situasi pandemik COVID-19, maka hal itu ditiadakan.
Sebagai gantinya, warga bisa makan sepuasnya 7 ton buah yang disediakan oleh panitia. "Kalau dulu memang masyarakat atau pengunjung yang datang bisa mengambil langsung gundukan buah yang kita sediakan, tapi kali ini tidak," kata Kepala Desa Latukan M Jiono.
Di pesta buah kali ini, ada 17 gundukan buah yang sudah dijejer di sepanjang jalan Desa Latukan. Gunungan buah berasal dari tiap-tiap RT di Desa Latukan. "Kita minta partisipasi setiap RT yang warganya memiliki buah semangka, blewah atau yang lainnya bisa disumbangkan dan pada puncak festival ini dibagikan secara gratis kepada setiap pengunjung," jelasnya.
Festival buah yang diadakan di desanya itu bertujuan untuk meningkatkan harga buah di pasaran. Selain itu, festival juga merupakan ajang promosi bagi desa yang dia pimpin. Di Latukan sendiri, kata M jiono, terdapat 80 persen penduduknya berprofesi sebagai petani baik petani padi, semangka blewah ataupun petambak.
"Kita ingin menunjukkan kepada orang luar bawah di desa kami ini adalah setara buah semangka, blewah dan lainnya. Kegiatan ini juga merupakan ajang promosi juga," imbuhnya.
Selain pesta buah, Desa Latukan juga menggelar pameran ikan koi yang menjadi sentra produksi ikan terbaik di Lamongan. Kegiatan ini juga menarik para kolektor ikan koi dari beberapa daerah di wilayah Jawa Timur. Tak hanya itu pesta buah tahun ini juga dihadiri oleh para pelajar tingkat SD dan TK di Lamongan.
"Sekitar 80 persen petani, sisanya yang 20 persen ini adalah petani tambak. Maka di desa kami ini juga banyak warga yang menekuni budidaya ikan koi dan ini juga menjadi keunggulan tersendiri bagi kami, karena banyak pencinta ikan koin yang berbondong-bondong datang ke Latukan," pungkasnya.
Pesta buah kali ini berbeda dengan tahun-tahun lalu. Sebelumnya para pengunjung yang hadir di acara pesta buah bisa secara langsung berebut gunungan buah yang disusun menyerupai nasi tumpeng. Namun karena saat ini masih dalam situasi pandemik COVID-19, maka hal itu ditiadakan.
Sebagai gantinya, warga bisa makan sepuasnya 7 ton buah yang disediakan oleh panitia. "Kalau dulu memang masyarakat atau pengunjung yang datang bisa mengambil langsung gundukan buah yang kita sediakan, tapi kali ini tidak," kata Kepala Desa Latukan M Jiono.
Di pesta buah kali ini, ada 17 gundukan buah yang sudah dijejer di sepanjang jalan Desa Latukan. Gunungan buah berasal dari tiap-tiap RT di Desa Latukan. "Kita minta partisipasi setiap RT yang warganya memiliki buah semangka, blewah atau yang lainnya bisa disumbangkan dan pada puncak festival ini dibagikan secara gratis kepada setiap pengunjung," jelasnya.
Festival buah yang diadakan di desanya itu bertujuan untuk meningkatkan harga buah di pasaran. Selain itu, festival juga merupakan ajang promosi bagi desa yang dia pimpin. Di Latukan sendiri, kata M jiono, terdapat 80 persen penduduknya berprofesi sebagai petani baik petani padi, semangka blewah ataupun petambak.
"Kita ingin menunjukkan kepada orang luar bawah di desa kami ini adalah setara buah semangka, blewah dan lainnya. Kegiatan ini juga merupakan ajang promosi juga," imbuhnya.
Selain pesta buah, Desa Latukan juga menggelar pameran ikan koi yang menjadi sentra produksi ikan terbaik di Lamongan. Kegiatan ini juga menarik para kolektor ikan koi dari beberapa daerah di wilayah Jawa Timur. Tak hanya itu pesta buah tahun ini juga dihadiri oleh para pelajar tingkat SD dan TK di Lamongan.
"Sekitar 80 persen petani, sisanya yang 20 persen ini adalah petani tambak. Maka di desa kami ini juga banyak warga yang menekuni budidaya ikan koi dan ini juga menjadi keunggulan tersendiri bagi kami, karena banyak pencinta ikan koin yang berbondong-bondong datang ke Latukan," pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda