Kisah Pasukan Tameng dan Klewang, Penumpas Antek-antek PKI di Bali
Sabtu, 02 Oktober 2021 - 05:00 WIB
Ketut Darta selain berpedoman pada daftar lima carik kertas, juga berhasil “memutihkan“ beberapa nama di daftar tersebut untuk ia selamatkan nyawanya, orang yang ikut-ikutan dan tidak terkenal menjadi tokoh partai di desa. Tapi ia tidak bisa mengelak saat kakaknya yang sudah dikenal menjadi tokoh PKI sudah dipastikan harus terbunuh, dan ia tidak bisa melawan keputusan itu.
Kak Pegeg bercerita, banyak tetua di desa yang sekarang masih hidup, saat zaman Gestok bersujud, nitipang angkian, menitipkan napas/nyawa pada Ketut Darta.
Dan baru beberapa jam sejak Ketut Darta dan Kak Pegeg meninggalkan rumah untuk berangkat rapat partai di desa lain, massa menyeruak masuk ke rumahnya menggeledah rumah dan mencari Wayan Warda yang telah diincar sejak lama.
Kak Pegeg memastikan massa tameng di desa itu segan masuk saat Ketut Darta ada di rumah, padahal massa mengetahui bahwa Wayan Warda bersembunyi di dalamnya.
Wayan Warda menyadari kondisinya terancam. Setelah adiknya pergi meninggalkan rumah, Warda menghilang pergi entah ke mana. Dipastikan oleh Kak Pegeg ia dibunuh di desa tetangga oleh massa Tameng yang telah lama mengincarnya.
Kak Pegeg bercerita, banyak tetua di desa yang sekarang masih hidup, saat zaman Gestok bersujud, nitipang angkian, menitipkan napas/nyawa pada Ketut Darta.
Dan baru beberapa jam sejak Ketut Darta dan Kak Pegeg meninggalkan rumah untuk berangkat rapat partai di desa lain, massa menyeruak masuk ke rumahnya menggeledah rumah dan mencari Wayan Warda yang telah diincar sejak lama.
Kak Pegeg memastikan massa tameng di desa itu segan masuk saat Ketut Darta ada di rumah, padahal massa mengetahui bahwa Wayan Warda bersembunyi di dalamnya.
Wayan Warda menyadari kondisinya terancam. Setelah adiknya pergi meninggalkan rumah, Warda menghilang pergi entah ke mana. Dipastikan oleh Kak Pegeg ia dibunuh di desa tetangga oleh massa Tameng yang telah lama mengincarnya.
(shf)
tulis komentar anda