Taktik Ublek Telur Kodam Brawijaya Hancurkan PKI Blitar Selatan yang Hendak Bangkit
Jum'at, 01 Oktober 2021 - 17:24 WIB
Pada 20 Juli 1968, Batalyon Infantri 511 berhasil menangkap Rewang hidup-hidup di Sumberjati, Kademangan. Ruslan Widjajasatra Ketua Politbiro PKI Gaya Baru Blitar Selatan tertangkap 13 Juli 1968 di Kaligrenjeng.
Hanya selisih sehari, yakni 14 Juli 1968, Ketua Departemen Perjuangan Bersenjata (Perjuta) Munir ditangkap di Dukuh Jembangan. Perang urat syaraf dengan seruan 3 M, yakni Membantu, Menyerah atau Mati terbukti ampuh.
Banyak kader PKI Blitar Selatan yang sudah terkepung akhirnya memutuskan menyerah. Operasi Trisula selama 90 hari di sepanjang tahun 1967-1968, berhasil menumpas PKI Gaya Baru Blitar Selatan.
Sebanyak 57 pimpinan PKI mulai tingkat CC (Pusat), CDB (Provinsi), CS (Kabupaten) hingga CSS (Kecamatan) ditangkap hidup dan mati. Operasi yang dipimpin Kolonel Witarmin berhasil menyita 43 pucuk senjata api dengan berbagai jenis, 20 peralatan senjata api, termasuk radio dan mesin ketik, serta 135 perkakas lainnya.
Untuk mencegah terulangnya peristiwa kebangkitan PKI di Blitar Selatan, TNI menempatkan anggotanya sebagai caretaker di pemerintahan mulai tingkat kecamatan hingga desa. "Jelas bahwa akibat kegiatan PKI telah banyak menimbulkan kerugian dan korban di kalangan rakyat, yang sebenarnya tidak mengerti dan hanya dipengaruhi untuk membantu gerombolan PKI," kata Kolonel Inf Witarmin dalam Operasi Trisula Kodam VIII/Brawidjaja.
Hanya selisih sehari, yakni 14 Juli 1968, Ketua Departemen Perjuangan Bersenjata (Perjuta) Munir ditangkap di Dukuh Jembangan. Perang urat syaraf dengan seruan 3 M, yakni Membantu, Menyerah atau Mati terbukti ampuh.
Banyak kader PKI Blitar Selatan yang sudah terkepung akhirnya memutuskan menyerah. Operasi Trisula selama 90 hari di sepanjang tahun 1967-1968, berhasil menumpas PKI Gaya Baru Blitar Selatan.
Sebanyak 57 pimpinan PKI mulai tingkat CC (Pusat), CDB (Provinsi), CS (Kabupaten) hingga CSS (Kecamatan) ditangkap hidup dan mati. Operasi yang dipimpin Kolonel Witarmin berhasil menyita 43 pucuk senjata api dengan berbagai jenis, 20 peralatan senjata api, termasuk radio dan mesin ketik, serta 135 perkakas lainnya.
Untuk mencegah terulangnya peristiwa kebangkitan PKI di Blitar Selatan, TNI menempatkan anggotanya sebagai caretaker di pemerintahan mulai tingkat kecamatan hingga desa. "Jelas bahwa akibat kegiatan PKI telah banyak menimbulkan kerugian dan korban di kalangan rakyat, yang sebenarnya tidak mengerti dan hanya dipengaruhi untuk membantu gerombolan PKI," kata Kolonel Inf Witarmin dalam Operasi Trisula Kodam VIII/Brawidjaja.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda