Puluhan Calon Pengawas di Maros Gelar Inovasi Pengawasan Sekolah

Rabu, 29 September 2021 - 19:27 WIB
Bupati Maros, AS Chaidir Syam bersama salah satu calon pengawas sekolah di pameran gelar inovasi pengawas sekolah Hotel Grand Town Maros, Rabu (29/9). Foto: SINDOnews/Najmi Limonu
MAROS - Puluhan calon pengawas sekolah mengikuti pameran gelar inovasi pengawas sekolah di Hotel Grand Town Maros, Rabu (29/9). Pameran gelar karya inovasi ini merupakan proses akhir dari pendidikan dan pelatihan (diklat) calon pengawas.

Diklat ini diselenggarakan Dinas Pendidikan Maros , bekerja sama dengan Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK). Diklat juga melibatkan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS).

Baca Juga: AS Chaidir Syam


Chaidir menyampaikan, melalui diklat ini peserta atau calon pengawas (cawas) diharap mampu menciptakan dan membangun budaya belajar yang baik di sekolah. Selain itu, bisa memiliki kemampuan untuk membimbing kepala sekolah.

"Cawas yang hadir di sini benar-benar dibuild up, benar-benar dibangun untuk menjadi pengawas yang baik. Kami berharap selepas diklat ini mampu menciptakan pengawas yang bermutu," jelasnya.

Dia menjelaskan, kebutuhan Maros saat ini terhadap cawas memang mendesak. Berdasarkan data yang dipegangnya, masih ada 18 posisi yang kosong, sehingga dibutuhkan pengawas yang dapat mengisi posisi kosong ini.

Baca Juga: Chaidir
"Pengawas di lapangan akan ditugaskan melihat dan merekam kondisi sekolah yang ada di lapangan dan akan diatur strategi yang memungkinkan," jelas Chaidir .

Kadis Pendidikan, Takdir menjelaskan, pameran inovasi gelar karya ini adalah bentuk dari hasil pelaksanaan diklat selama dua bulan.



Salah satu peserta diklat Jabaruddin mengaku sudah siap untuk terjun ke lapangan. Dirinya menyampaikan, telah dilatih selama dua bulan untuk menjadi pengawas yang build up. Menurutnya, percuma menampilkan banyak karya tetapi tidak bisa mengimplementasikan.

"Kami rasanya sudah ingin berperang dilapangan, ibaratnya kami dilatih ini sebagai prajurit, kehebatan seorang prajurit akan dilihat saat turun berperang," ungkap Jabaruddin.
(luq)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content