Ancaman Screenshoot Chatingan Disebar ke Medsos Jadi Pemicu Pemuda Musi Rawas Bunuh Wanita yang Dikencani
Selasa, 28 September 2021 - 19:14 WIB
Baca juga: Mahasiswi Unsri Dilecehkan Dosen Pembimbing Ini Respons Pihak Kampus
Selanjutnya tersangka dan korban menuju rumah kosong yang merupakan eks konter, di Desa E Wonorkerto. Begitu sampai, korban masuk rumah, dan langsung ke kamar, duduk sambil main HP. Sementara tersangka masukan motor ke rumah orang tuanya, yang berada beberapa meter dari rumah kosong (TKP) tersebut.
Setelah itu, tersangka kembali rumah TKP, dan langsung masuk ke kamar. Saat itu, tersangka melakukan pembayaran jasa kencan, sebesar Rp 200ribu. Kemudian keduanya berhubungan badan . Namun usai berhubungan badan, korban meminta tambahan bayaran. Akan tetapi tersangka keberatan karena tidak punya uang.
Kemudian terjadi cekcok. Menurut tersangka dia sempat dimaki-maki, dan ada ancaman korban, akan menyebarkan screenshot chating mereka ke media sosial (medsos). Lalu tersangka keluar dari rumah untuk menghindari keributan, dan saat itulah pelaku muncul niat untuk menghabisi korban.
Setelah memantapkan niat, tersangka kembali masuk ke rumah TKP. Saat masuk tersangka melihat korban duduk.
Di reka adegan ke 11 pelaku mengeksekusi korban, dimulai dengan mencekik korban dan menjatuhkan tubuh korban ke lantai, lalu dibekap dengan bantal dan selimut sambil dicekik. Kejadian ini Kamis (23/9/2021) sekitar pukul 01.00 WIB.
Pada adegan ke-12 pelaku melihat korban sudah tidak bergerak, khwatir masih hidup, pelaku kembali mengikat mulut dan hidung, dengan menggunakan kain jilbab milik korban. Setelah itu korban ditutup kembali pakai selimut.
Setelah menghabisi korban, tersangka lalu kembali keluar beraktifitas, yakni mengantar ikan. Karena profesi tersangka adalah tukang antar ikan ke pelanggan.
Pulang dari antar ikan, tersangka kembali masuk rumah, lewat pintu belakang. Kemudian tersangka sempat tidur di samping jasad korban. Menjelang subuh, tersangka memindahkan jasad korban ke kamar mandi. Ditutup dengan sekeping seng.
"Hari-hari berikutnya, dari pengakuan tersangka, dia sempat mau menguburkan korban di belakang rumahnya. Namun kondisi selalu ramai, belum memungkinkan," jelas kasat.
Selanjutnya tersangka dan korban menuju rumah kosong yang merupakan eks konter, di Desa E Wonorkerto. Begitu sampai, korban masuk rumah, dan langsung ke kamar, duduk sambil main HP. Sementara tersangka masukan motor ke rumah orang tuanya, yang berada beberapa meter dari rumah kosong (TKP) tersebut.
Setelah itu, tersangka kembali rumah TKP, dan langsung masuk ke kamar. Saat itu, tersangka melakukan pembayaran jasa kencan, sebesar Rp 200ribu. Kemudian keduanya berhubungan badan . Namun usai berhubungan badan, korban meminta tambahan bayaran. Akan tetapi tersangka keberatan karena tidak punya uang.
Kemudian terjadi cekcok. Menurut tersangka dia sempat dimaki-maki, dan ada ancaman korban, akan menyebarkan screenshot chating mereka ke media sosial (medsos). Lalu tersangka keluar dari rumah untuk menghindari keributan, dan saat itulah pelaku muncul niat untuk menghabisi korban.
Setelah memantapkan niat, tersangka kembali masuk ke rumah TKP. Saat masuk tersangka melihat korban duduk.
Di reka adegan ke 11 pelaku mengeksekusi korban, dimulai dengan mencekik korban dan menjatuhkan tubuh korban ke lantai, lalu dibekap dengan bantal dan selimut sambil dicekik. Kejadian ini Kamis (23/9/2021) sekitar pukul 01.00 WIB.
Pada adegan ke-12 pelaku melihat korban sudah tidak bergerak, khwatir masih hidup, pelaku kembali mengikat mulut dan hidung, dengan menggunakan kain jilbab milik korban. Setelah itu korban ditutup kembali pakai selimut.
Setelah menghabisi korban, tersangka lalu kembali keluar beraktifitas, yakni mengantar ikan. Karena profesi tersangka adalah tukang antar ikan ke pelanggan.
Pulang dari antar ikan, tersangka kembali masuk rumah, lewat pintu belakang. Kemudian tersangka sempat tidur di samping jasad korban. Menjelang subuh, tersangka memindahkan jasad korban ke kamar mandi. Ditutup dengan sekeping seng.
"Hari-hari berikutnya, dari pengakuan tersangka, dia sempat mau menguburkan korban di belakang rumahnya. Namun kondisi selalu ramai, belum memungkinkan," jelas kasat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda