Kisah Kolonel Masturi Tumpas Gerombolan Pasukan PKI di Pengalengan
Senin, 27 September 2021 - 05:05 WIB
Lebih jauh, kata Mantan Camat Ngamprah, KBB ini, sepengetahuannya ada beberapa nama tokoh sejarah yang dijadikan nama jalan di Kota Cimahi selain Jalan Kolonel Masturi. Yakni Jalan Jenderal Amir Machmud, Daeng Muhammad Ardiwinata, MK Wiganda Sasmita, Dra Djulaeha Karmita, Raden Embang Artawidjaya, KH Usman Domiri, HMS Mintaredja, Rd Demang Hardjakusumah, Encep Kartawiria dan OR Mahar Martanegara.
Sementara menurut Agus Sudrajat Sahir, warga Jalan Kolonel Masturi, Cimahi, semasa dirinya masih kecil sering beberapa kali diajak oleh orang tuanya yang merupakan seorang tentara untuk datang ke acara-acara yang dihadiri oleh Bupati Masturi. Salah satu tempat yang sering dijadikan bale pertemuan adalah pendopo di Alun-alun Kota Cimahi yang kini menjadi Kantor DPRD Kota Cimahi.
"Waktu kecil saya sering diajak oleh orang tua kumpul-kumpul di pendopo. Karena saat itu pendopo merupakan tempat pertemuan bupati atau wedana," kenangnya.
Alhasil atas penghargaan dijadikan nama jalan, kini setelah puluhan tahun sejak kepergiannya nama Kolonel Masturi masih terus dikenang dan terasa dekat dengan masyarakat di Kota Cimahi dan KBB.
Bagi yang pernah singgah dan wira-wiri ke Bandung khususnya Bandung Utara, Lembang, pasti pernah melihat atau mendengar nama Jalan Kolonel Masturi (Kolmas). Jalan ini merupakan akses jalur strategis yang membentang dari Kota Cimahi hingga Kabupaten Bandung Barat (KBB) dengan panjang mencapai 21,4 kilometer (km).
Bagi pihak keluarga besarnya, tentu ini menjadi sebuah kebanggaan karena perjuangan orang tuanya mendapatkan apresiasi positif dari pemerintah. Sementara bagi generasi muda, contoh perjuangan Kolonel Masturi harus menjadi inspirasi, ibarat peribahasa "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama". (sumber: wikipedia.org)
Sementara menurut Agus Sudrajat Sahir, warga Jalan Kolonel Masturi, Cimahi, semasa dirinya masih kecil sering beberapa kali diajak oleh orang tuanya yang merupakan seorang tentara untuk datang ke acara-acara yang dihadiri oleh Bupati Masturi. Salah satu tempat yang sering dijadikan bale pertemuan adalah pendopo di Alun-alun Kota Cimahi yang kini menjadi Kantor DPRD Kota Cimahi.
"Waktu kecil saya sering diajak oleh orang tua kumpul-kumpul di pendopo. Karena saat itu pendopo merupakan tempat pertemuan bupati atau wedana," kenangnya.
Alhasil atas penghargaan dijadikan nama jalan, kini setelah puluhan tahun sejak kepergiannya nama Kolonel Masturi masih terus dikenang dan terasa dekat dengan masyarakat di Kota Cimahi dan KBB.
Bagi yang pernah singgah dan wira-wiri ke Bandung khususnya Bandung Utara, Lembang, pasti pernah melihat atau mendengar nama Jalan Kolonel Masturi (Kolmas). Jalan ini merupakan akses jalur strategis yang membentang dari Kota Cimahi hingga Kabupaten Bandung Barat (KBB) dengan panjang mencapai 21,4 kilometer (km).
Bagi pihak keluarga besarnya, tentu ini menjadi sebuah kebanggaan karena perjuangan orang tuanya mendapatkan apresiasi positif dari pemerintah. Sementara bagi generasi muda, contoh perjuangan Kolonel Masturi harus menjadi inspirasi, ibarat peribahasa "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama". (sumber: wikipedia.org)
(nic)
tulis komentar anda