Begini Nasib Slamet, Masinis Tragedi Bintaro yang Memilukan 34 Tahun Lalu
Minggu, 19 September 2021 - 15:27 WIB
KA 225 berjalan dengan kecepatan 25km/jam karena baru melewati perlintasan, sedangkan KA 220 berjalan dengan kecepatan 30km/jam.
Dua kereta api yang sama-sama sarat penumpang itu akhirnya bertabrakan di tikungan S ± Km 18.75. Kedua kereta hancur, terguling dan ringsek. Kedua lokomotif dengan seri BB 30316 dan BB 30616 rusak berat.
Benturan dua kereta itu terlihat dahsyat. Pasalnya, hingga gerbong pertama persis di belakang lokomotif di kedua kereta langsung menyelimuti masing-masing lokomotifnya.
Efek teleskopik ini menewaskan banyak penumpang dan mereka yang bernasib malang langsung “tergiling” oleh putaran kipas radiator lokomotif. Jumlah korban jiwa 156 orang dan ratusan penumpang lainnya luka-luka. Sesaat setelah tabrakan, tempat itu dipenuhi oleh tangisan, erangan, serta bau darah dari dalam rongsokan kereta.
Tragedi Bintaro 1987 memang sangat memilukan. Tak heran bila kemudian musisi kenamaan Indonesia, Iwan Fals membuat sebuah lagu untuk mengenang peristiwa tersebut.
Tragedi ini juga diangkat ke layar lebar pada tahun 1989 dengan Judul “Tragedi Bintaro”. Film ini disutradarai Butje Malawau dan dibintangi Lia Chaidir serta termasuk film tersukses pada tahun tersebut.
Dua kereta api yang sama-sama sarat penumpang itu akhirnya bertabrakan di tikungan S ± Km 18.75. Kedua kereta hancur, terguling dan ringsek. Kedua lokomotif dengan seri BB 30316 dan BB 30616 rusak berat.
Benturan dua kereta itu terlihat dahsyat. Pasalnya, hingga gerbong pertama persis di belakang lokomotif di kedua kereta langsung menyelimuti masing-masing lokomotifnya.
Efek teleskopik ini menewaskan banyak penumpang dan mereka yang bernasib malang langsung “tergiling” oleh putaran kipas radiator lokomotif. Jumlah korban jiwa 156 orang dan ratusan penumpang lainnya luka-luka. Sesaat setelah tabrakan, tempat itu dipenuhi oleh tangisan, erangan, serta bau darah dari dalam rongsokan kereta.
Tragedi Bintaro 1987 memang sangat memilukan. Tak heran bila kemudian musisi kenamaan Indonesia, Iwan Fals membuat sebuah lagu untuk mengenang peristiwa tersebut.
Tragedi ini juga diangkat ke layar lebar pada tahun 1989 dengan Judul “Tragedi Bintaro”. Film ini disutradarai Butje Malawau dan dibintangi Lia Chaidir serta termasuk film tersukses pada tahun tersebut.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda