Setelah Tebing Breksi, Sleman Usulkan Desa Wisata Grogol Uji Coba Pembukaan Destinasi Wisata

Jum'at, 17 September 2021 - 15:05 WIB
Tebing Breksi di Groyokan, Sambirejo, Prambanan, Sleman. Foto dok/SINDOnews
SLEMAN - Pemkab Sleman kembali mengajukan Desa Wisata Grogol, Kelurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan, Sleman untuk uji coba pembukaan wisata setelah Tebing Breksi di Groyokan, Sambirejo, Prambanan, Sleman. Desa Wisata Grogol diusulkan untuk uji coba karena dinilai paling siap.

Bupati Sleman Kustini mengatakan secara keseluruhan, pihaknya mengusulkan 21 destinasi wisata di Sleman untuk uji coba pembukaan. Satu yang sudah diizinkan Tebing Breksi. Untuk uji coba pembukaan destinasi selanjutnya, Pemkab mengusulkan Desa Wisata Grogol.

"Sebab destinasi ini dinilai paling siap, baik dari sarana dan prasarananya maupun persyaratan lainnya. Seperti sudah mengantongi sertifikat CHSE dari Kemenparekraf. Selain CHSE, pelaku wisata dan masyarakatnya juga sudah divaksin di atas 80 persen. Mudah-mudahan tidak lama lagi izin uji coba pembukaan segera keluar,” kata Kustini, Jumat (17/9/2021).

Pertimbangan lainnya, juga karena Desa Wisata Grogol letaknya ada di wilayah barat Sleman. Sehingga diharapkan dapat memecah dan memeratakan wisatawan. Bukan hanya di sisi timur, Tebing Breksi, namun juga di sisi barat.

“Kami harapkan dengan membaiknya level di Sleman, nantinya secara bertahap 21 destinasi wisata yang diusulkan mendapat izin uji coba pembukaan semua,” harapnya. Baca Juga: Diduga Rem Blong, Kecelakaan Truk di Sleman Tewaskan 5 Orang



Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman, Suparmono menambahkan dari 21 destinasi yang diajukan, jumlah pengelolaannya mencapai 900 orang. Dari jumlah ini 97,3 persen sudah tervaksin.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono menambahkan syarat destinasi wisata siap uji coba, di antaranya memiliki sertifikat CHSE, pengelola dan warga menerima vaksin di atas 80 persen dan ada Satgas COVID-19.

“Dari 21 destinasi wisata yang diusulkan, untuk capaian vaksin pengelola dan masyarakat sekitar sudah di angka 97,3 persen. Sehingga dari aspek ini, sudah aman,” tambahnya.

Untuk barcode PeduliLindungi masih menunggu koordinasi dengan Kemenparekraf dan Kementerian Kesehatan.
(don)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More