Pemprov Jatim Akan Perluas Lumbung Pangan di Daerah

Selasa, 21 April 2020 - 19:03 WIB
Gubernur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wagub Emil Dardak dan Kapolda Irjen Luki Hermawan saat pembukaan Lumbung Pangan jatim di JX Expo.Foto/SINDONews/Lukman Hakim
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) akan memperbanyak titik-titik lumbung pangan di Jatim. Saat ini, lumbung pangan baru tersedia di Surabaya, tepatnya di Jatim Expo Jalan Ahmad Yani. Lumbung pangan ini menjual bahan pokok dengan harga dibawah harga pasar.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dalam waktu dekat, lumbung pangan juga akan di buka di Malang dan sejumlah daerah lain di Jatim. Sehingga, warga Jatim terutama yang terdampak Covid-19 bisa mendapat sembako dengan harga murah. (baca jjuga: Launching Lumbung Pangan Jatim Terapkan Physical Distancing Selama Belanja )

“Kita akan bangun lumbung pangan Jatim lebih luas lagi. Karena ditengah wabah Covid-19 seperti sekarang, operasi pasar tidak mungkin digelar. Nah, lumbung pangan ini sebagai pengganti operasi pasar,” katanya usai lauching Lumbung Pangan Jatim di Jatim Expo, Selasa (21/4/2020).



Di Lumbung Pangan Jatim menyediakan aneka sembako yang dijual dengan harga murah di bawah harga pasar. Misalnya beras dijual dalam kemasan5 kilogram (kg) dengan harga mulai Rp53.500 hingga Rp57.700. Sedangkan telur ayam bisa diperoleh dengan harga Rp21.500 per kg. Lalu minyak gorengbisa dibeli dengan harga Rp11.500 per liter, dan bawang putih dijual denganharga Rp21.000 per kg.

Tidak hanya itu Lumbung Pangan Jatim juga menyediakan ayam beku dengan harga Rp26.000 per kg, serta gula yang dijual dengan harga jauh lebih murah dibandingkan harga pasar yaitu dengan harga Rp12.500 per kg. Kemudian ikan fillet dori dengan harga Rp35.000 per kg.

“Untuk pembelian, bisa memanfaatkan belanja online lewat website www.lumbungpanganjatim.com. Ada layanan kirim gratis bebas ongkir dengan radius maksimal 20 kilometer (km),” imbuh Khofifah.

Terkait pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Khofifah mengaku bahwa pengajuan tersebut sudah disetujui Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Jika nanti PSBB benar-benar diterapkan, kata dia, maka pengemudi ojek online (ojol) tidak diperbolehkan membawa penumpang.

“Nah, nanti, pengiriman sembako di lumbung pangan Jatim ini akan mengandalkan pengemudi ojek online,” tandas Khofifah.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content