Masuk Zona Kuning, Karawang Belum Boleh Pembelajaran Tatap Muka
Rabu, 08 September 2021 - 10:55 WIB
KARAWANG - Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengatakan meski Karawang sudah masuk zona kuning penyebaran covid-19, namun Pemkab Karawang belum memutuskan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (TPM) di sekolah.
Alasannya, pemerintah masih menunggu program vaksinasi hingga 70% warganya, termasuk siswa, mendapat vaksin. Cellica meminta masyarakat bersabar menunggu vaksinasi selesai.
"Saya minta masyarakat bersabar ya, karena program vaksinasi masih berjalan. Rencana PTM masih kita bahas terus mencari waktu yang tepat agar bisa dilaksanakan. Kesehatan masyarakat bagi kami sangat penting sehingga kita tidak terburu-buru melaksanakan TPM," kata Cellica, Rabu (8/9/21).
Menurut Cellica, Karawang sudah dinyatakan zona kuning kasus covid-19. Namun begitu pemerintah tetap hati-hati dalam melaksanakan kebijakan yang berpotensi menimbulkan penyebaran covid-19.
Termasuk kebijakan pembelajaran tatap muka, tidak otomatis bisa dilaksanakan. "Tetap kita harus menjaga kewaspadaan dan PTM masih kita kaji untuk dilaksanakan. Sekali lagi kesehatan masyarakat lebih kami utamakan," katanya. Baca: Tingkat Kesembuhan Kasus COVID-19 di Jawa Timur Peringkat 5 di Pulau Jawa.
Cellica mengatakan, kebijakan PTM harus dilaksanakan hati-hati karena dia tidak ingin terjadi klaster pendidikan. Walaupun saat ini angka positif rate sudah turun drastis, namun kewaspadaan harus tetap dijaga.
"Jangan sampai kasus covid-19 sudah turun, kemudian naik lagi melalui anak-anak yang sekolah. Apalagi tingkat kewaspadaan anak-anak masih kurang dibandingkan yang dewasa," katanya. Baca Juga: Bupati Madina Berang Ibu Mertua Ditulis Meninggal, Polisi Panggil Tiga Orang Terkait.
Menurut Cellica, PTM itu harus dipersiapkan dengan matang. Mulai dari sarana prasarana protokol kesehatan, jam pelajaran, serta rotasi siswa saat di sekolah. Jangan sampai justru terjadi peningkatan kasus hingga terjadi klaster sekolah. "Hal seperti ini yang sedang kita bahas sebelum kita mulai PTM," pungkasnya.
Alasannya, pemerintah masih menunggu program vaksinasi hingga 70% warganya, termasuk siswa, mendapat vaksin. Cellica meminta masyarakat bersabar menunggu vaksinasi selesai.
"Saya minta masyarakat bersabar ya, karena program vaksinasi masih berjalan. Rencana PTM masih kita bahas terus mencari waktu yang tepat agar bisa dilaksanakan. Kesehatan masyarakat bagi kami sangat penting sehingga kita tidak terburu-buru melaksanakan TPM," kata Cellica, Rabu (8/9/21).
Menurut Cellica, Karawang sudah dinyatakan zona kuning kasus covid-19. Namun begitu pemerintah tetap hati-hati dalam melaksanakan kebijakan yang berpotensi menimbulkan penyebaran covid-19.
Termasuk kebijakan pembelajaran tatap muka, tidak otomatis bisa dilaksanakan. "Tetap kita harus menjaga kewaspadaan dan PTM masih kita kaji untuk dilaksanakan. Sekali lagi kesehatan masyarakat lebih kami utamakan," katanya. Baca: Tingkat Kesembuhan Kasus COVID-19 di Jawa Timur Peringkat 5 di Pulau Jawa.
Cellica mengatakan, kebijakan PTM harus dilaksanakan hati-hati karena dia tidak ingin terjadi klaster pendidikan. Walaupun saat ini angka positif rate sudah turun drastis, namun kewaspadaan harus tetap dijaga.
"Jangan sampai kasus covid-19 sudah turun, kemudian naik lagi melalui anak-anak yang sekolah. Apalagi tingkat kewaspadaan anak-anak masih kurang dibandingkan yang dewasa," katanya. Baca Juga: Bupati Madina Berang Ibu Mertua Ditulis Meninggal, Polisi Panggil Tiga Orang Terkait.
Menurut Cellica, PTM itu harus dipersiapkan dengan matang. Mulai dari sarana prasarana protokol kesehatan, jam pelajaran, serta rotasi siswa saat di sekolah. Jangan sampai justru terjadi peningkatan kasus hingga terjadi klaster sekolah. "Hal seperti ini yang sedang kita bahas sebelum kita mulai PTM," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda