Gegara NIK Dipakai Orang Lain, Warga Bandung Barat Gagal Vaksin
Senin, 06 September 2021 - 20:27 WIB
BANDUNG BARAT - Lenny M Iskandar,warga Bandung Barat yang berencana ikut vaksinasi COVID-19 pada 2 September 2021 lalu terkaget-kaget. Nomor Induk Kependudukan (NIK) miliknya ternyata dipakai orang lain. NIK Lenny terdata sudah pernah divaksin di RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) atas nama Tjan Ai Ling.
Warga Kota Bandung itu mengetahui hal tersebut saat melakukan pendataan registrasi awal, screening dan input data. Petugas mengatakan jika NIK yang tertera di KTP-nya telah mendapat suntikan vaksin COVID-19 di RSUD Cililin, KBB.
Baca juga: Ketua KPU Sebut NIK Presiden Jokowi di Website Sudah Dihilangkan
Padahal Lenny belum pernah divaksin dan NIK itu sudah lama dipakai serta tertera pada data kependudukannya.
"Saya belum pernah divaksin dan baru kemarin mau disuntik dosis pertama. Tapi petugas bilang NIK saya sudah ada yang pakai dan telah divaksin di RSUD Cililin, Bandung Barat, jelas lah saya kaget," ungkapnya saat dihubungi, Senin (6/9/2021).
Dia justru merasa heran, karena tidak pernah mengetahui di mana lolasi RSUD Cililin apalagi menjalani vaksinasi di sana. Petugas tersebut menyebutkan, bahwa nama yang tertera pada sistem, bahwa NIK tersebut telah mendapatkan suntikan vaksin tahap pertama atas nama Tjan Ai Ling.
Baca juga: NIK Dipakai Orang Lain, ASN Kemendikbud Ini Gagal Cetak Sertifikat Vaksin COVID-19
Petugas lantas menyuruhnya untuk menghubungi ke nomor 119 dan bilang kalau ada yang memakai NIK-nya. Dirinya juga khawatir NIK-nya dipergunakan untuk hal-hal yang kembali merugikannya.
Apalagi dengan kejadian ini dirinya harus mengurus perubahan NIK, paspor, KK, dan data kependudukan lainnya.
"Ini aneh, NIK saya yang sudah puluhan tahun dipake orang lain, tapi kenapa saya yang harus ngurus-ngurus mengubah lagi dari awal. Saya minta instansi berwenang terutama Satgas Penanganan COVID-19 bisa mengusut tuntas kasus ini," terangnya.
Sementara saat dikonfirmasi melalui saluran telpon, Dirut RSUD Cililin, dr Neng Siti Djulaeha mengaku belum mendapatkan laporan atau keluhan mengenai hal tersebut.
Oleh karena itu dirinya belum bisa memberikan penjelasan panjang lebar. "Saya belum dapat laporan hal itu, nanti mau di cek dulu ke petugas," jawabnya singkat.
Warga Kota Bandung itu mengetahui hal tersebut saat melakukan pendataan registrasi awal, screening dan input data. Petugas mengatakan jika NIK yang tertera di KTP-nya telah mendapat suntikan vaksin COVID-19 di RSUD Cililin, KBB.
Baca juga: Ketua KPU Sebut NIK Presiden Jokowi di Website Sudah Dihilangkan
Padahal Lenny belum pernah divaksin dan NIK itu sudah lama dipakai serta tertera pada data kependudukannya.
"Saya belum pernah divaksin dan baru kemarin mau disuntik dosis pertama. Tapi petugas bilang NIK saya sudah ada yang pakai dan telah divaksin di RSUD Cililin, Bandung Barat, jelas lah saya kaget," ungkapnya saat dihubungi, Senin (6/9/2021).
Dia justru merasa heran, karena tidak pernah mengetahui di mana lolasi RSUD Cililin apalagi menjalani vaksinasi di sana. Petugas tersebut menyebutkan, bahwa nama yang tertera pada sistem, bahwa NIK tersebut telah mendapatkan suntikan vaksin tahap pertama atas nama Tjan Ai Ling.
Baca juga: NIK Dipakai Orang Lain, ASN Kemendikbud Ini Gagal Cetak Sertifikat Vaksin COVID-19
Petugas lantas menyuruhnya untuk menghubungi ke nomor 119 dan bilang kalau ada yang memakai NIK-nya. Dirinya juga khawatir NIK-nya dipergunakan untuk hal-hal yang kembali merugikannya.
Apalagi dengan kejadian ini dirinya harus mengurus perubahan NIK, paspor, KK, dan data kependudukan lainnya.
"Ini aneh, NIK saya yang sudah puluhan tahun dipake orang lain, tapi kenapa saya yang harus ngurus-ngurus mengubah lagi dari awal. Saya minta instansi berwenang terutama Satgas Penanganan COVID-19 bisa mengusut tuntas kasus ini," terangnya.
Sementara saat dikonfirmasi melalui saluran telpon, Dirut RSUD Cililin, dr Neng Siti Djulaeha mengaku belum mendapatkan laporan atau keluhan mengenai hal tersebut.
Oleh karena itu dirinya belum bisa memberikan penjelasan panjang lebar. "Saya belum dapat laporan hal itu, nanti mau di cek dulu ke petugas," jawabnya singkat.
(shf)
tulis komentar anda