Jalur Trans Sulawesi Terendam Banjir, Kendaraan Antre Sepanjang 15 Kilometer
Selasa, 31 Agustus 2021 - 16:17 WIB
Pengawas BBPJN XIII jalan trans Bone- Wajo, Hamka. Foto: Sindonews/Reza Pahlevi
WAJO - Kemacetan panjangn terjadi di Jalan Trans Sulawesi Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo akibat terendam banjir , Selasa, (31/08/2021).
Karena kondisi tersebut kendaraan yang ingin melintasi jalan ini harus mengantre sepanjang 15 kilomenter.
Pengawas BBPJN XIII Jalan Trans Bone-Wajo, Hamka menjelaskan, jalan trans provinsi yang berada di Desa Pallawarukka telah mengalami kerusakan sejak lima tahun lalu akibat longsor dan abrasi dari Sungai Walannae, serta adanya pergeseran struktur tanah.
Selama lima tahun jalan itu hanya, kata dia ditimbun dengan latri. Jika musim hujan jalan itu akan sulit dilalui kendaraan sebab air dari Sungai Walannae meluap dan menutupi badan jalan.
"Sudah lima tahun kondisi jalan di Desa Pallawarukka rusak akibat longsor dan adanya pergeseran struktur tanah. Lima hari yang lalu Kabupaten Wajo diterjang hujan dengan intensitas tinggi sehingga air meluap sampai mengikis timbunan dan menutup jalan," ujarnya kepada Sindonews, Selasa (31/8/2021).
Saat ini kondisi air di wilayah itu sudah mulai surut, saat pihak BBPJN berusaha lakukan penimbunan agar jalan trans provinsi dapat dilalui kembali oleh kendaraan.
"Penimbunan dilakukan sebagai upaya solusi jangka pendek agar arus lalu lintas yang sempat terputus dapat kembali dilalui kendaraan," pungkasnya.
Karena kondisi tersebut kendaraan yang ingin melintasi jalan ini harus mengantre sepanjang 15 kilomenter.
Pengawas BBPJN XIII Jalan Trans Bone-Wajo, Hamka menjelaskan, jalan trans provinsi yang berada di Desa Pallawarukka telah mengalami kerusakan sejak lima tahun lalu akibat longsor dan abrasi dari Sungai Walannae, serta adanya pergeseran struktur tanah.
Selama lima tahun jalan itu hanya, kata dia ditimbun dengan latri. Jika musim hujan jalan itu akan sulit dilalui kendaraan sebab air dari Sungai Walannae meluap dan menutupi badan jalan.
"Sudah lima tahun kondisi jalan di Desa Pallawarukka rusak akibat longsor dan adanya pergeseran struktur tanah. Lima hari yang lalu Kabupaten Wajo diterjang hujan dengan intensitas tinggi sehingga air meluap sampai mengikis timbunan dan menutup jalan," ujarnya kepada Sindonews, Selasa (31/8/2021).
Saat ini kondisi air di wilayah itu sudah mulai surut, saat pihak BBPJN berusaha lakukan penimbunan agar jalan trans provinsi dapat dilalui kembali oleh kendaraan.
"Penimbunan dilakukan sebagai upaya solusi jangka pendek agar arus lalu lintas yang sempat terputus dapat kembali dilalui kendaraan," pungkasnya.
(agn)
tulis komentar anda