Banjir Kotoran Sapi Resahkan Warga di Lembang, Penyebabnya Saluran Air Tersumbat Sampah

Senin, 30 Agustus 2021 - 16:07 WIB
Warga Kampung Sukahaji, RT 01/01 Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, KBB, sedang membersihkan saluran air di depan pekarangannya yang tersumbat akibat banjir kotoran sapi pada Minggu (29/8/2021) siang. Foto/Dok.Warga
BANDUNG BARAT - Banjir kotoran sapi menyerang permukiman penduduk di Kampung Sukahaji, RT 01/01 Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kejadian tidak mengenakkan ini imbas dari tersumbatnya saluran di wilayah hulu.

Hal itu dipastikan setelah pihak pemerintah desa bersama unsur babinsa dan bhabinkamtibmas mendatangi perkampungan yang terdampak serta menelusuri saluran air di kawasan tersebut.

"Ada rumor kalau banjir kotoran sapi itu sengaja dibuang saat hujan, tapi pas kita cek ada gorong-gorong (saluran air) yang tersumbat jadinya meluber saat hujan," terang Kepala Desa Kayuambon, Ayi Rohayati, Senin (30/8/2021).



Baca juga: Fasilitasi Anak Jalanan, Komunitas Kirik Nguyuh Majalengka Gagas Vaksinasi

Ayi menyebutkan, kotoran sapi itu buangan dari daerah yang di atasnya, seperti Bukanagara, Desa Pagerwangi. Di daerah tersebut memang terdapat banyak peternak sapi, sedangkan di desanya pemilik sapi bisa dihitung dengan jari.

Hanya karena saluran air tersebut tertutup ranting dan sampah, akhirnya warga Kayuambon yang terdampak. Namun pada saat kejadian petugas dari KPSBU Lembang dan masyarakat Pagerwangi juga turun membersihkan saluran yang tersumbat.

"Saluran air yang tersumbat sudah dibersihkan, sekarang udah lancar. Supaya gak terulang, sebaiknya saluran air yang masih terbuka itu juga dipasang gorong-gorong," kata dia.

Baca juga: Keluar Ruangan Setelah Lima Jam Diperiksa di Polda Jatim, Bupati Probolinggo dan Suami Bungkam

Diki, 54, salah seorang warga yang pekarangannya terimbas banjir kotoran sapi mengatakan, ketebalan kotoran yang bercampur lumpur itu mencapai sekitar 10 sentimeter dan bau menyengat. Ini adalah kejadian yang ketiga kalinya menyerang permukiman namun sekarang adalah yang paling parah.

"Di sini saja ada sekitar 40 rumah yang kena imbasnya. Penyebabnya dari peternakan sapi di Desa Pagerwangi yang terbawa hujan masuk ke sini," ucapnya.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content