Keluarga Protes, Jenazah Positif COVID-19 di Bojonegoro Dimakamkan Tanpa Peti Mati
Kamis, 26 Agustus 2021 - 08:57 WIB
BOJONEGORO - Kerabat pasien COVID-19 yang meninggal di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, Jatim protes lantaran pemakaman jenazah tidak lagi menggunakan peti mati . Jenazah pasien COVID-19 hanya dimasukkan ke dalam kantong. Diduga hal ini terpaksa di lakukan oleh pihak rumah sakit akibat terlalu mahalnya harga peti.
Baca juga: Banjir Pesanan, Perajin Peti Mati di Malang Malah Bersedih
Sejak sepekan terahir, RSUD Sosodoro Jatikusumo tidak lagi menggunakan peti untuk pemulasaran jenazah yang positif COVID-19. Adanya kebijakan pemakaman jenazah COVID-19 tanpa peti ini membuat keluarga pasien pun merasa kecewa.
Hal itu karena dianggap tidak sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) pemulasaraan jenazah COVID-19. Bahkan salah seorang keluarga pasien menyampaikan, jenazah sempat ditolak oleh warga dalam proses pemakaman karena tidak menggunakan peti jenazah yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan.
Baca juga: Tangis Pecah di Simalungun, Tak Dikafani Pemakaman Jenazah COVID-19 Berakhir Ricuh
Keluarga pasien COVID-19, Heri Setiawan menyatakan, sepantasnya jenazah dimasukkan peti mati. "Kenapa kalau dulu pakai peti mati, sekarang enggak. Akhirnya kayak gini dimasukkan keranda di desa enggak mau menerima karena takut. Harapan saya pakai peti mati," katanya.
Sementara itu Humas RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro hingga saat ini belum mengetahui secara pasti/alasan di ganti peti jenazah dengan kantong jenazah pasien COVID-19. Namun pihak rumah sakit memastikan kantong jenazah di anggap cukup aman.
Humas RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, Thomas Djaja membenarkan pakai kantong mayat dan tidak pakai peti mati. "Nanti saya akan koordinasi ke pimpinan, belum tahu untuk saat ini," ujarnya.
Dia menjelaskan, kalau jenazahnya sudah dilapisi plastik sesuai protokol dan dimasukkan kantong mayat dan dikasih disinfektan maka diyakini sudah aman.
Sementara itu, warga berharap pasien COVID-19 yang meninggal dunia dapat kembali mendapatkan fasilitas peti jenazah demi keamanan warga sekitar.
Baca juga: Banjir Pesanan, Perajin Peti Mati di Malang Malah Bersedih
Sejak sepekan terahir, RSUD Sosodoro Jatikusumo tidak lagi menggunakan peti untuk pemulasaran jenazah yang positif COVID-19. Adanya kebijakan pemakaman jenazah COVID-19 tanpa peti ini membuat keluarga pasien pun merasa kecewa.
Hal itu karena dianggap tidak sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) pemulasaraan jenazah COVID-19. Bahkan salah seorang keluarga pasien menyampaikan, jenazah sempat ditolak oleh warga dalam proses pemakaman karena tidak menggunakan peti jenazah yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan.
Baca juga: Tangis Pecah di Simalungun, Tak Dikafani Pemakaman Jenazah COVID-19 Berakhir Ricuh
Keluarga pasien COVID-19, Heri Setiawan menyatakan, sepantasnya jenazah dimasukkan peti mati. "Kenapa kalau dulu pakai peti mati, sekarang enggak. Akhirnya kayak gini dimasukkan keranda di desa enggak mau menerima karena takut. Harapan saya pakai peti mati," katanya.
Sementara itu Humas RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro hingga saat ini belum mengetahui secara pasti/alasan di ganti peti jenazah dengan kantong jenazah pasien COVID-19. Namun pihak rumah sakit memastikan kantong jenazah di anggap cukup aman.
Humas RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, Thomas Djaja membenarkan pakai kantong mayat dan tidak pakai peti mati. "Nanti saya akan koordinasi ke pimpinan, belum tahu untuk saat ini," ujarnya.
Dia menjelaskan, kalau jenazahnya sudah dilapisi plastik sesuai protokol dan dimasukkan kantong mayat dan dikasih disinfektan maka diyakini sudah aman.
Sementara itu, warga berharap pasien COVID-19 yang meninggal dunia dapat kembali mendapatkan fasilitas peti jenazah demi keamanan warga sekitar.
(shf)
tulis komentar anda