Kasus Pembunuhan Remaja di Kalasan, Polisi Lakukan Tes DNA Bercak Darah Korban
Rabu, 25 Agustus 2021 - 06:41 WIB
SLEMAN - Petugas Polres Sleman masih melakukan penyelidikan kasus penganiayaan yang menyebakan Satria Yuda Pratama (16) Warga Kedulan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman meninggal bersimbah darah di dalam rumahnya, Rabu malam (28/7/20210) pukul 20.00 WIB. Di antaranya dengan melakukan tes DNA bercak darah korban.
“Untuk kasus ini, masih mendalami temuan yang diduga bercak darah yang ada di sekitar lokasi. Baik yang menempel di beberapa tempat maupun yang menempel pada sarana,” kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah, Selasa (24/8/2021).
Deni menjelaskan sampel bercak darah sudah dikirimkan ke Pusdokkes Mabes Polri, Rabu (18/8/2021) dan sekarang masih proses identifikasi. Bila hasil identifikasi sampel identik dengan darah korban, akan melakukan koordinasi dengan tim di lapangan.
Tes DNA dilakukan untuk memastikan, identik tidaknya sampel yang ditemukan dengan darah korban. “Hasil identifikasi dan mendalami DNA serta bercak darah korban dapat membantu memperjelas penanganan perkara, sedikitnya sampai 50%. Mudah-mudahan segera ada update," jelasnya.
Selain itu, juga masih mengumpulkan data baru, termasuk meminta keterangan kepada pihak-pihak yang dimungkinkan mengetahui, melihat, mendengar ataupun tahu sesaat sebelum kejadian dan pascakejadian. “Hingga saat ini telah memeriksa lebih dari lima orang saksi dan jumlah itu diperkirakan terus bertambah,” paparnya.
Menurut Deni untuk ibu korban belum meminta keterangan, sebab masih shock dan sedih. “Kami sempat meminta keterangan satu kali, belum lama ini. Namun ibu korban mengatakan dirinya pusing, sedih, syok dan meminta pemeriksaan dilanjutkan tiga sampai empat hari mendatang. Dalam hal ini, pemeriksaan dilakukan oleh tim di PPA,” jelasnya.
Mengenai luka korban, dari hasil otopsi diketahui luka korban karena senjata tajam. Punya ujung agak runcing sejenis parang. Ditanya untuk pelaku apa sudah mengerucut kepada seseorang, Deni belum bisa memberikan keterangan. Ia hanya mengatakan saat ini masih fokus dan mendalami buki-bukti di lapangan. Sehingga belum menyentuh kepada pelaku.
“Untuk kasus ini, masih mendalami temuan yang diduga bercak darah yang ada di sekitar lokasi. Baik yang menempel di beberapa tempat maupun yang menempel pada sarana,” kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah, Selasa (24/8/2021).
Deni menjelaskan sampel bercak darah sudah dikirimkan ke Pusdokkes Mabes Polri, Rabu (18/8/2021) dan sekarang masih proses identifikasi. Bila hasil identifikasi sampel identik dengan darah korban, akan melakukan koordinasi dengan tim di lapangan.
Tes DNA dilakukan untuk memastikan, identik tidaknya sampel yang ditemukan dengan darah korban. “Hasil identifikasi dan mendalami DNA serta bercak darah korban dapat membantu memperjelas penanganan perkara, sedikitnya sampai 50%. Mudah-mudahan segera ada update," jelasnya.
Selain itu, juga masih mengumpulkan data baru, termasuk meminta keterangan kepada pihak-pihak yang dimungkinkan mengetahui, melihat, mendengar ataupun tahu sesaat sebelum kejadian dan pascakejadian. “Hingga saat ini telah memeriksa lebih dari lima orang saksi dan jumlah itu diperkirakan terus bertambah,” paparnya.
Menurut Deni untuk ibu korban belum meminta keterangan, sebab masih shock dan sedih. “Kami sempat meminta keterangan satu kali, belum lama ini. Namun ibu korban mengatakan dirinya pusing, sedih, syok dan meminta pemeriksaan dilanjutkan tiga sampai empat hari mendatang. Dalam hal ini, pemeriksaan dilakukan oleh tim di PPA,” jelasnya.
Mengenai luka korban, dari hasil otopsi diketahui luka korban karena senjata tajam. Punya ujung agak runcing sejenis parang. Ditanya untuk pelaku apa sudah mengerucut kepada seseorang, Deni belum bisa memberikan keterangan. Ia hanya mengatakan saat ini masih fokus dan mendalami buki-bukti di lapangan. Sehingga belum menyentuh kepada pelaku.
(don)
tulis komentar anda